Krjogja.com - YOGYA - Perasaan campuraduk antara bahagia, haru dan ingin menangis dirasakan Yosevita Ramadhani Santikaputri, bidan muda saat dirinya diumumkan sebagai Juara Pertama Putri pada Pemilihan Duta Genre Indonesia 2023. Puncak acara Apresiasi Duta dan Jambore Ajang Kreativitas Genre (Adujak) Nasional 2023 berlangsung di Taman Indonesia Kaya Kota Semarang Jawa Tengah, Selasa (31/10/2023) lalu.
Yosevita RS ini hampir tak bisa berkata-kata saat Sekretaria Utama BKKBN Pusat, Drs Tavip Agus Rayanto MSi mengalungkan selempang tanda penugasan resminya sebagai Duta Genre Nasional selama satu tahun ke depan. Hal ini sesuai motto Duta Genre, yaitu Setahun menjabat, seumur hidup menginspirasi.
Baca Juga: PSIM Resmi Kenalkan Augusto 'Agus' Neto, Pernah Main di Liga Brazil hingga Irak
Yosevita RS saat masih menjadi mahasiwa Ilmu Kebidan Terapan Poli Teknik Kesehatan pernah mengikuti Pemilihan Duta Genre Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2022 dan menjadi Juara Kedua Putri sehingga tidak mewakili DIY pada ajang pemilihan nasional saat itu. Marsellia Septy Claudia sebagai Juara Pertama Putri yang mengikuti ajang nasional tersebut berhasil menjadi Juara Kedua Putri Duta Genre Nasional 2022.
Tahun 2023 ini untuk pemilihan Duta Genre Nasional diberlakukan ketentuan Duta Genre Nasional dipilih diantara duta provinsi yang telah menyandang duta provinsi selama satu tahun karena akan dinilai kiprahnya selama setahun menjabat sebagai duta. Karena itu Marsellia sudah dinobatkan sebagai juara kedua tahun sebelumnya maka tidak lagi mengikuti ajang Duta Genre Nasional 2023, dan Yosevita lah yang kemudian mewakili DIY.
Baca Juga: Dua Profesor Akui Aman Konsumsi Air Minum Dalam Kemasan Berbahan Polikarbonat
Yosevita RS, Kamis (02/11/2023), saat ditanya apa persiapannya mengikuti ajang bergensi ini? "Saya tidak ada persiapan khusus. Aktivitas keseharian saya memang erat berhubungan dengan upaya pembinaan Genre, sesuai latar belakang illmu yang saya miliki," ujarnya.
Yosevita RS menjelaskan, dirinya merintis Program 'Prikso' melalui akun media sosial. Program ini merupakan program pencegahan stunting sejak remaja. "Saya berusaha menyebarkan virus-virus Genre kepada seluruh remaja khususnya di DIY,” ungkapnya.
'Prikso' merupakan akronim Perbincangan Remaja Indonesia Kekinian untuk Stunting 0 atau zerO. Dirinya memanfaatkan akun IG, Tiktok, dan YouTube untuk menyebarkan 'virus-virus' Genre melalui jalur media sosial yang banyak digunakan remaja.
Baca Juga: Huawei dan Telkomsel Percepat Pembangunan Digital Indonesia
Yosevita RS memang aktif dalam kegiatan Generasi Berencana (Genre), yang merupakan wadah bagi remaja yang peduli pada upaya menghidari Seks Bebas (seks di luar perkawinan), Pernikahan Dini, dan Napza agar tumbuh sebagai remaja yang siap menyongsong masa depan yang terencana. Bidan muda yang baru lulus pendidikan ini juga menjadi Ketua Pusat Informasi dan Konseling Remaja (IK-R) Remujung.
Diakui Yosevita RS, pengetahuannya tentang kesehatan reproduksi tentu tidak perlu diragukan, karena dirinya merupakan Peringkat 2 Terbaik Lulusan Sarjana Terapan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta dengan IPK 3,94.
Baca Juga: 24 Klub Bola Voli Ikuti Kejuaraan
Yosevita RS mengasah ilmu kebidanan yang dipelajarinya semasa pendidikan dengan membantu Ibunnya yang berprofesi sebagai bidan di tempat praktek bidan Susanti di Kapanewon Nanggulan Kabupaten Kulonprogo.
Dirinya kini melanjutkan Pendidikan Profesi Bidan agar bisa berpraktek penuh sebagai bidan. (Jay).