Krjogja.com - YOGYA - Yogyakarta yang secara konstitusi dinyatakan sebagai Daerah Istimewa dan Sri Sultan Hamengku Buwono X sebagai Gubernurnya mendapat dukungan rakyat Yogyakarta. Karenanya masyarakat Yogyakarta diminta tetap nyawiji (bersatu) menghindarkan perpecahan.
Hal ini disampaikan cucu Sri Sultan HB X, Raden Mas Gustilantika Marrel Suryokusumo kepada wartawan, Rabu (06/12/2023) dalam bincang-bincang siang. "Seperti yang viral saat ini Ade Armando yang ingin mengkritisi mahasiswa dalam isu 'politik dinasti' seharusnya tidak perlu menyinggung Kraton Yogyakarta," ucap Mas Marrel sapaan akrabnya.
Baca Juga: Warga Yogya Pasang Spanduk Penolakan Ade Armando di Sekitar Rumah Erina Gudono
Justru dengan status keistimewaan tersebut, lanjutnya, Sultan mengupayakan keistimewaan mampu memberikan kesejahteraan bagi rakyat. "Inventarisasi tanah Kraton, agar tidak dikuasai oknum dan bisa dimanfaatkan untuk kepentingan rakyat," tandas Mas Marrel yang prihatin dengan korupsi tanah kas desa yang melibatkan beberapa Lurah dan pejabat terkait.
Dengan kewenangan yang dimiliki Kraton Yogyakarta, diakui, banyak juga oknum yang berlagak sebagai orang dekat Kraton dan melakukan penipuan. Kebanyakan berkaitan dengan pemanfaatan Sultan Ground.
Baca Juga: Sebelum Soimah, Gus Iqdam Kehadiran Happy Asmara dan Penyanyi Ini
"Bermodal foto bareng Sultan atau keluarga Kraton, mereka mengaku sebagai orang dekat Kraton. Padahal kita (Keluarga Kraton) juga tidak bisa menolak ketika ada yang minta foto bareng," paparnya.
Bahkan ada oknum yang berani menemui calon korban di dalam wilayah Kraton. "Mereka beli tiket wisata masuk Kraton, seolah keluarga atau orang dekat Kraton. Bahkan ada yang hanya bermodal kalender Kraton yang dijual bebas di area wisata Kraton, dipasang di rumah maupun kantor untuk meyakinkan korban," paparnya. (Vin)