DPRD Sepakat Hari Jadi DIY 13 Maret 1755, Ini Alasannya

Photo Author
- Jumat, 15 Desember 2023 | 20:48 WIB

Krjogja.com - YOGYA - Panitia Khusus (Pansus) BA 45 DPRD DIY menyepakati tanggal 13 Maret 1755 sebagai Hari Jadi DIY, sesuai yang diusulkan Pemda DIY. Hal itu tercapai setelah Pansus mendengar masukan akademisi dalam Public Hearing Raperda Hari Jadi DIY di Ruang Rapur DPRD DIY, Jumat (15/12/2023).

Referensi yang menjadi acuan untuk menetapkan tanggal Hari Jadi DIY adalah Serat Kuntharatama. Dalam serat tersebut diterangkan bahwa Sultan Hamengku Buwono (HB) I tiba di lokasi Karaton Ngayogyakarta di Dusun Beringharjo, wilayah Mataram, kemudian melakukan lenggah sinewaka (duduk di singgasana) di hadapan putra, sentana dan abdi dalem.

Baca Juga: Fadilla Akbar Gantikan Hariono saat PSIM Bertandang ke Persikab

"Peristiwa Sultan sinewaka itu disebutkan terjadi pada 29 Jumadilawal 1680 atau 14 Maret 1755. Setelah kita konversi dengan perhitungan teliti dan bantuan aplikasi, ternyata benar bahwa tanggal 29 Jumadilawal 1680 itu jatuhnya bertepatan dengan tanggal 13 Maret 1755," ungkap Ketua Pansus BA 45 H, Muhammad Yazid.

Menurut Yazid, peristiwa Sultan HB I sinewaka itu menjadi dasar penetapan Hari Jadi DIY tanggal 13 Maret. Sebelumnya, tanggal ini sudah digunakan pihak Kasultanan Yogyakarta dalam melaksanakan peringatan Hadeging Nagari setiap 29 Jumadilawal.

"Setelah kami kaji dari sejumlah dokumen maupun babad yang ada, yang dimaksud terjadinya hadeging nagari itu Ngarsa Dalem sinewaka di situs Gedhong Garjitowati, satu bulan setelah terjadinya Perjanjian Giyanti," sambungnya.

Yazid berharap penetapan tanggal Hari Jadi DIY bisa diputuskan pada akhir tahun 2023 ini. Nantinya pada 2024 DIY sudah memiliki hari jadi dan Pemda DIY bisa melaksanakan peringatan.

Baca Juga: PSS Tanpa Tiga Pilar Hadapi Persija

"Kami ingin pada tahun 2024 DIY sudah punya hari jadi dan Pemda DIY bisa melaksanakan peringatannya. Kami selama ini prihatin bahwa kabupaten dan kota di DIY sudah punya tanggal hari jadi, sementara provinsi justru belum," tandasnya.

Dosen Prodi Bahasa, Sastra dan Budaya Jawa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UGM, Dr Arsanti Wulandari MHum, mengatakan Serat Kuntharatama bisa menjadi rujukan tanggal berdirinya Kasultanan Yogyakarta, kendati tidak menyebut peristiwa hadeging nagari. Teks/manuskrip menurut dia tidak selalu eksplisit mencantumkan berdirinya sebuah negara, tetapi bisa disampaikan dengan proses penobatan ataupun peristiwa lain, yaitu perjanjian, babad alas, pisowanan/pasewakan dan lain-lain.

Sementara, Akademisi UGM, Prof Sutaryo mengatakan, sejarah HB I adalah sejarah semangat mempertahankan marwah kemerdekaan negara dan bangsa. Marwah kemerdekaan negara itu dapat direbut dan berdirilah Kasultanan Mataram Ngayogyakarto Hadiningrat pada 13 Maret 1755.

"Setelah HB I menduduki tahta, mulailah menata kota berdasar nilai filosofi yang sampai sekarang kita merasakan hasilnya. Misalnya sumbu filosofi, awal mula sekolah Tamanan sebagai tonggak sejarah Yogyakarta sebagai kota pendidikan, dan meletakkan dasar budaya Ngayogyakarta. Kejadian di atas menyebabkan semua organisasi pergerakan untuk mempertahankan marwah kemerdekaan selalu dari Yogyakarta," terang Sutaryo.

Berdasarkan semangat mempertahankan marwah kemerdekaan dan bangsa tersebut, Sutaryo menyarankan untuk memilih Hari Jadi DIY tanggal 13 Maret 1755, bertepatan dengan berdirinya Kasultanan Nayogyakarta Hadiningrat. Nantinya peringatan ada dua hari, berdasar kalender nasional (Masehi) setiap tanggal 13 Maret, dan bedasar kalender Jawa setiap 29 Jumadilawal.

Yazid menambahkan, penetapan Raperda Hari Jadi DIY selanjutnya akan diputuskan dalam Rapat Paripurna DPRD DIY. Dalam forum tersebut, fraksi-fraksi akan menyampaikan sikap terkait persetujuan penetapan tanggal 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY. (Fxh)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ivan Aditya

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X