Krjogja.com - YOGYA - DPD Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) DIY menggelar aksi damai di kawasan Tugu Yogyakarta, Rabu (20/12/2023). Aksi yang diikuti sekitar 150 massa ini juga diisi dengan deklarasidalam rangka mendukung pemilu damai.
Ketua Umum DPD IMM DIY, Muhammad Akmal Ahsan aksi ini sebagai bentuk dukungan terhadap terlaksananya pemilu 2024 yang damai. Massa menolak segala bentuk kampanye hitam, ujaran kebencian dan informasi hoaks.
"IMM bertekad melawan segala bentuk penggunaan politisasi SARA dalam politik dan mendorong terciptanya politik yang berkeadaban. IMM juga bertekad melawan penggunaan hoaks dalam pemilu serta mendorong terciptanya pemilu yang rasional," kata Akmal.
Baca Juga: Pemusnahan Ribuan Liter Miras di Sukoharjo Didominasi Ciu
Selain itu, Akmal menuturkan IMM menolak segala bentuk tindakan provokatif, politik pecah belah dan kampanye hitam, kekerasan dan praktik pembunuhan karakter. Untuk itu IMM mengajak masyarakat untuk terlibat dalam suksesi pemilu yang bermartabat, penuh integritas, jujur, adil aman dan demokratis.
"IMM mendorong para kontestan pemilu untuk terlibat dalam menciptakan politik yang luhur dan adiluhung dengan tetap mengepankan politik yang santun dan berkeadaban," ungkapnya.
Gelaran Pemilu 2024 semakin dekat. Akmal berharap pesta rakyat tersebut harus berjalan dengan aman, tertib, damai, penuh integritas, tanpa hoaks dan politisasi SARA.
Kendati demikian, Pemilu 2024 hingga hari ini masih menyisakan banyak tantangan dan hambatan yang berpotensi meluruhkan subtansi dari demokrasi itu sendiri. Tantangan tersebut menyangkut penggunaan sentimen SARA dalam praktik politik nasional.
Penggunaan SARA dalam pemilu jelas merugikan proses demokratisasi sebab secara langsung akan menciptakan ketegangan sosial. Penggunaan hoaks yang secara langsung berakibat pada perusakan atau pembunuhan karakter lawan politik, mencipta fragmentasi sosial dan menista kesadaran rakyat.
Baca Juga: Buntut Ucapan Zulkifli Hasan, Massa Ormas Datangi Kantor DPW PAN DIY
"Tindakan-tindakan provokatif yang melahirkan konflik sosial, polariasi dan perpecahan. Tindakan provokatif tersebut tergambar dari praktik kampanye hitam, pertunjukan kekerasan dalam kampanye, pemalsuan informasi dan penggunaan bahasa yang kasar, merendahkan dan mencela lawan politik," imbuhnya.
Atas kondisi itu, DPD IMM DIY bersama seluruh pimpinan cabang IMM se-DIY dan elemen strategis mahasiswa yang lain turun ke jalan untuk menyatakan sikapnya. (*)