KRJOGJA.com - BANTUL - Dukungan pada Capres/Cawapres di masa kampanye tidak mesti turun ke jalan dengan aksi yang malah mengganggu ketertiban. Tetapi bisa dilakukan dengan pertunjukan seni Ketoprak. Seperti dilakukan Relawan Ganjar Perkasa Nusantara (GPN) DIY yang menggelar Pentas Ketoprak, Selasa (26/12) malam di Hall RSU Griya Mahardhika Yogyakarta, Jalan Parangtritis km 4,5, Sewon, Bantul.
"Pentas Ketoprak ide dari relawan tokoh GPN, dr Yohanes Indahyanto pemilik RS GM, aksi di jalan seperti pawai bermotor justru akan mengganggu pengguna jalan. Dengan konsep ini sekaligus kita ikut melestarikan budaya," tutur Kabid OKK (Organisasi Kependidikan dan Keanggotaan) GPN DIY Gregorius Aryadi kepada KR sesaat sebelum pentas.
Baca Juga: Masyarakat Liburan Nataru Diperkirakan Mencapai 107 Juta Pergerakan
Didampingi Ketua DPD GPN DIY St Sunaryo dan sutradara Joko Suseno yang turut tampil dalam pentas ini disebutkan ada 20-an relawan yang tampil dalam pentas ketoprak ini setelah berlatih kurang dari sebulan. "Ini adalah model kampanye simpatik dukungan pada paslon Capres/Cawapres Ganjar Mahfud," tegas St Sunaryo.
Lebih lanjut Joko menjelaskan mengambil lakon "Gegayuhan" dari cerita wayang kulit Wahyu Cakraningrat mengisahkan moment pergantian kekuasaan di mana ada 3 calon memiliki keinginan yang sama untuk bisa menjadi Adipati. Masing-masing calon dengan karakter kuat juga dengan jejak masa lalu dan latar belakangnya.
"Ketiganya bersaing merebut hati rakyat untuk meraih kedudukan sebagai Adipati. Namun ada yang jejaknya waktu jadi Tumenggung dengan rekayasa yaitu Raden Mandra, dan ada juga putera Adipati yang berkuasa Raden Mimbo, ikut serta, dan Raden Tejomulyo yang dikenal cukup baik di kalangan rakyat," jelasnya
Dalam perjalanannya kedua calon Raden Mandra dan Raden Mimbo tidak tahan uji dan rakyat memilih Raden Tejomulyo yang dengan persiapan baik dan dicintai rakyat menjadi pemimpin. (Vin)
