Melebihi HPP, Harga Gabah Petani DIY Naik Tipis

Photo Author
- Senin, 15 Januari 2024 | 15:30 WIB
Gabah yang limbahnya memiliki potensi energi luar biasa (Foto : Istimewa)
Gabah yang limbahnya memiliki potensi energi luar biasa (Foto : Istimewa)

KRjogja.com - YOGYA - Harga produsen gabah di tingkat petani di DIY pada Desember 2023 untuk kualitas Gabah Kering Giling (GKG) sebesar Rp 7.526,32 naik 1,09 persen dibanding bulan sebelumnya sebesar Rp 7.386,21 per kg. Pada gabah kualitas Gabah Kering Panen (GKP) turun sebesar 3,25 persen, dari Rp 6.878,26 menjadi Rp 6.655 per kg pada Desember 2023.

Kepala BPS DIY Herum Fajarwati mengatakan dari hasil survei harga Produsennya Gabah selama Desember 2023 mencakup 68 observasi, den kualitas GKG sebanyak 38 observasi atau 55,88 persen, dan GKP ygsebanyak 30 observasi atau 44,12 persen. Berdasarkan HPP tingkat penggilingan, dari 68 observasi gabah kualitas GKG dan GKP tersebut, tidak terdapat harga gabah yang dibawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP).

"Selama Desember 2023, harga gabah tertinggi di tingkat petani Rp 8.000 per kg dan di tingkat penggilingan Rp 7.100 per kg. Sementara harga terendah di tingkat petani dan tingkat penggilingan masing-masing sebesar Rp 6.500 per kg dan Rp 6.550 per kg,"kata Herum di Yogyakarta, Senin (15/1/2024).

Baca Juga: Makin Akurat, Pos Indonesia Distribusikan Bantuan Pangan dengan Aplikasi Canggih

Herum menyampaikan harga tertinggi di tingkat petani dan penggilingan berasal dari kualitas GKG varietas Ciherang di Kabupaten Sleman. Sementara itu, harga terendah di tingkat petani dan di tingkat penggilingan terjadi di Kabupaten Bantul, berasal dari gabah kualitas GKP varietas Inpari dan IR-64.

"Harga gabah tertinggi di tingkat petani pada gabah kualitas GKG senilai Rp 8.000,per kg dengan varietas Ciherang terdapat di Kabupaten Sleman. Kualitas GKP Rp 7.100,per kg dengan varietas Inpari terdapat di Kabupaten Sleman. Harga gabah terendah di tingkat petani senilai Rp 6.500,per kg pada gabah kualitas GKP dengan varietas IR-64, Ciherang dan Inpari terdapat di Kabupaten Bantul.," jelasnya.

Sedangkan rata-rata harga GKG di tingkat petani Rp 7.526,32 per kg, naik 1,90 persen, dan di tingkat penggilingan Rp 7.610,53 per kg, naik 1,94 persen. Rata-rata harga GKP di tingkat petani Rp 6.655,00 per kg, turun 3,25 persen, dan di tingkat penggilingan Rp 6.708,33 per kg, turun 3,27 persen dibandingkan harga gabah kualitas yang sama pada bulan sebelumnya.

"Harga gabah luar kualitas pada periode ini tidak ada dikarenakan tidak terdapat gabah luar kualitas pada keseluruhan observasi," imbuh Herum.

Baca Juga: PSIM Tak Ingin Hilang Fokus Meski Pimpin Klasemen, Begini Kata Kas Hartadi

Lebih lanjut Herum menyebut berdasarkan varietas yang dihasilkan dan dijual petani pada bulan Desember 2023, varietas IR-64 sebesar 35,29 persen, Ciherang sebesar 26,47 persen, Inpari sebesar 20,59 persen, Mekongga sebesar 8,83 persen, Situ Bagendit dan Sri Putih masing-masing sebesar 2,94 persen, Cimalaya dan Mapan masing-masing sebesar 1,47 persen.

'Varietas gabah yang dijual petani terbanyak adalah IR-64 sebanyak 24 observasi, Ciherang sebanyak 18 observasi, Inpari sebanyak 14 observasi, Mekongga sebanyak 6 observasi, Situ Bagendit dan Sri Putih masing-masing sebanyak 2 observasi, Cimalaya dan Mapan masingmasing sebanyak 1 observasi," terangnya.

Pada Desember 2023 rata-rata Kadar Air atau KA GKG sebesar 12,29 persen, GKP 22,90 persen. Sedangkan rata-rata kadar hampa GKG sebesar 7,74 persen aGKP memiliki rata-rata kadar hampa 4,77 persen. (Ira)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X