Anies Baswedan Temui Sultan, Ini yang Dipesankan

Photo Author
- Rabu, 24 Januari 2024 | 13:45 WIB
Sultan bersama Anies Baswedan. (Foto : Harminanto)
Sultan bersama Anies Baswedan. (Foto : Harminanto)

Krjogja.com - YOGYA - Calon presiden nomor urut 01, Anies Baswedan bertemu Sri Sultan HB X di Kepatihan, Rabu (24/01/2024) siang. Anies berbincang tertutup sekitar 1 jam 45 menit sebelum menjawab pertanyaan wartawan yang berkumpul menanti di depan Gedong Wilis.

Anies datang dengan berjalan kaki dari Malioboro bersama beberapa tokoh partai pendukung. Usai pertemuan dengan Sultan, Anies memilih naik becak dan mengayuh sendiri hingga ke Malioboro.

Kepada wartawan usai pertemuan, Anies mengaku sangat senang mendapat kehormatan bertemu Sultan secara langsung. Ia memohon doa restu sekaligus bimbingan karena kini diberikan amanah mengikuti kontestasi pemilihan presiden.

Baca Juga: 8 Masjid Terbesar di Indonesia Bikin Takjub, Ada yang Dilapisi Emas

"Saya mendapat kehormatan bisa diterima Ngarsa Dalem, Sri Sultan HB X sebuah silaturahmi. Saya sebagai kawula Jogja yang tumbuh besar di Jogja, hanya kira-kira 600 meter dari Kepatihan, sekarang bekerja berkarier di Jakarta, mendapat amanah mengikuti proses kontestasi pemilihan presiden, kami matur memohon doa, mohon restu sekaligus juga bimbingan. Dan beliau memayungi semua, beliau menjadi rujukan bagi semua, karena itu kami bersilaturahmi mendengar pesan-pesan bijak, pengalaman-pengalaman dan diskusi berbagai hal," ungkap Anies.

Kepada wartawan, Anies menyebut bahwa obrolan dengan Sultan cukup panjang terjadi, dengan banyak hal dibahas. Anies secara khusus menyebut bahwa Jogja menjadi melting pot yang menunjukkan kebhinekaan Indonesia.

"Tadi ngobrolnya agak panjang, mendengar banyak hal yang tadi dibahas sama-sama. Kami sendiri merasakan betul Jogja ini menjadi melting pot, di mana menjaga kebhinekaan, menjadi satu kesatuan dan satu menghargai semua. Itu juga pesan yang disampaikan Ngarsa Dalem. Kira-kira sebagai gado-gado dan Kraton sebagai kacangnya sehingga terasa menjadi melting pot yang luar biasa," lanjutnya.

Baca Juga: Empat Mahasiswa UIN Salatiga Menangkan Kompetisi Nasional

Anies juga menyebut bahwa ia secara khusus mengambil pelajaran dari kepemimpinan Sultan di Jogja yang menunjukkan kestabilan namun berani. Hal ini yang menjadi inspirasi Anies dan akan diterapkan ketika memimpin.

"Bagi saya pribadi tinggal di Jogja, mengambil kepemimpinan bagaimana kepemimpinan yang stabil, tenang, sopan tapi tegas dan berani. Itu menjadi inspirasi, suwargi Sri Sultan HB IX dan kini dilanjutkan Ngarsa Dalem Sri Sultan HB X. Terus menjaga kepemimpinan yang tenang, stabil, mengayomi, tapi juga tegas, jelas bersikap, dan mampu menjaga suasana stabilitas. Saya banyak mendengar, mendapatkan masukan," tandasnya.

Sementara, Sri Sultan HB X mengatakan bahwa pertemuan dengan ketiga capres termasuk Anies merupakan dialog untuk sama-sama belajar. Sultan menegaskan bahwa ia tak akan memberikan penilaian atau mengarahkan hal apapun setelah berdialog dengan Ganjar, Prabowo maupun Anies.

"Saya tidak bisa menilai wong saya bukan penilai. Ya sama saja (semua capres) ya namanya sama-sama berdialog belajar. Untuk bisa mendapat kesimpulan yang mendasar dan baik, itu pilihan dalam kita mengabdi, itu saja. Saya dialog, ndak punya pesan apa-apa karena saya ndak perlu apa-apa," tandasnya.

Namun begitu, Sultan tetap mengharapkan agar para pemimpin nantinya benar-benar mengayomi semua kalangan. Pemimpin jangan hanya ingin berkuasa, yang diibaratkannya dengan mengibarkan benderanya sendiri.

"Saya mengingatkan tapi sambil berdialog. Ya seperti kebhinekaan, dominasi. Pemimpin itu kalau bisa mengibarkan semua bendera, meski berasal dari satu bendera. Tapi tidak merasa berkuasa meskipun berkuasa, kekuasaan diabdikan untuk rakyat semua tanpa membedakan. Karena sekecil apapun bendera diangkat, itu juga bagian anak republik Indonesia sendiri, jangan dipinggirkan. Harus didengar meski hanya sekecil apapun. Kita jangan maunya yang berkibar benderanya sendiri, ini pendapat saya," pungkas Sultan. (Fxh)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ivan Aditya

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X