Krjogja.com - YOGYA - Ribuan tabung elpiji 3 kg (subsidi) dikabarkan lenyap di sebuah gudang yang berada di wilayah Baciro Gondokusuman Yogyakarta, dalam kurun waktu Januari - Desember 2023. Akibat hilangnya ribuan tabung elpiji tersebut, menyebabkan kerugian berkisar Rp 5 miliar di salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menaungi operasional gudang tabung elpiji.
Meski demikian, belum diketahui secara pasti bagaimana proses hilangnya tabung elpiji, apakah karena kelalaian atau kesengajaan yang masuk dalam ranah tindak pidana.
Informasi yang berhasil dikumpulkan Krjogja.com, beberapa pihak mempertanyakan adanya aroma keganjilan mengenai jumlah tabung elpiji yang dalam waktu satu tahun jumlahnya menyusut. Penyusutan itu tentunya berbanding tidak seimbangnya antara jumlah pengeluaran tabung elpiji dengan pemasukan keuangan, baik di sistem administrasi gudang maupun kantor pusat.
Tabung elpiji 3 kg merupakan subsidi dari pemerintah, sehingga perkara hilangnya tabung elpiji menyebabkan kerugian negara, karena subsidi menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Pihak BUMN yang menaungi gudang penyimpanan tabung elpiji sudah melakukan penyelidikan untuk menguak penyebab pasti dugaan hilangnya ribuan tabung elpiji, yang menjadi perbincangan di sejumlah karyawan.
Beberapa karyawan telah diklarifikasi, termasuk salah satu 'pejabat' yang berkompeten dalam urusan pendistribusian tabung elpiji. Klarifikasi bertujuan untuk mengetahui secara pasti mengenai dugaan hilangnya ribuan tabung elpihi 3 kg, apakah karena faktor kelalaian atau sengaja diperjualbelikan dengan menyalahi aturan.
Pihak manajemen berusaha menyelesaikan perkara tersebut secara internal, dengan harapan apapun hasil klarifikasi nantinya bisa dijadikan pijakan dalam menentukan sikap. Apakah perkaranya cukup diselesaikan secara kekeluargaan atau harus dibawa ke ranah hukum dengan membuat laporan resmi ke pihak kepoliaian.
Sejumlah pihak, terutama di kalangan karyawan mengharapkan perkara tersebut ditangani secara serius. Kapolsek Gondokusuman Polresta Yogyakarta Polda DIY Kompol L Ardi Hartana SH MH MM ketika dikonfirmasi, Jumat (26/01/2024) menyampaikan pihaknya belum menerima pengaduan atau laporan resmi dari pihak yang merasa dirugikan atas hilangnya ribuan tabung elpiji 3 kg tersebut.
Meski demikian, pihaknya berusaha melakukan penyelidikan langsung di lapangan. Menurutnya, terlepas dari bagaimana kejadian yang sebenarnya, karena menyangkut kerugian negara perkata dugaan hilangnya tabung elpiji harus diselidiki.
Pihaknya sudah memerintahkan anggota reserse dan intel untuk mengumpulkan data-data terkait perkaranya sekaligus memintai keterangan dari 'saksi-saksi'. Ardi Hartana menyampaikan anggotanya sudah melakukan penyelidikan di lapangan dan memintai keterangan salah satu karyawan yang bertugas menjaga gudang.
Penjaga gudang yang tidak mau disebutkan namanya, menyampaikan tidak tahu menahu perkara dugaan hilangnya tabung ekpiji. Jika ingin mengetahui masalah yang sesungguhnya, dimintai untuk langsung menemui pimpinan.
"Polisi masih menunggu adanya laporan resmi dari pihak yang merasa dirugikan, sebagai dasar penyelidikan lebih lanjut," jelas Ardi Hartana. (Hrd)