KRjogja.com, YOGYA - PT Permodalan Nasional Madani Yogyakarta menggandeng Fatayat Nahdlatul Ulama melakukan sosialisasi dan pelatihan literasi keuangan untuk nasabah.
Tujuannya untuk mendorong peningkatakan kualitas literasi keuangan agar dapat berperilaku bijak dan dapat mengambil keputusan finansial dengan tepat.
“Harapannya ibu-ibu nasabah semakin baik dalam memahami kelola uang, walaupun dalam konsep yang masih sangat sederhana,” ucap Pemimpin Cabang PNM Yogya Azis Junaidi saat membuka acara pelatihan literasi keuangan, Sabtu (27/1) di Rumah Makan Ingkung Grobog, Umbulharjo, Kota Yogyakarta.
Menurutnya, literasi dan inklusi keuangan masyarakat memiliki peran penting dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan.
Dengan adanya literasi keuangan, masyarakat diharapkan memiliki bekal edukasi yang baik terkait financial sehingga mampu mengambil sikap dan memilih keputusan keuangan secara bijak.
Baca Juga: Usai Ditemui Jokowi, Sultan Ungkap Ada Pembicaraan Khusus
“Pemahaman masyarakat tentang literasi keuangan menjadi salah satu fondasi yang harus diperkuat. Agar masyarakat dapat berperilaku bijak dan dapat mengambil keputusan finansial dengan tepat, terutama dalam lingkungan keuangan yang terus berubah,” terangnya.
Dikatakan Azizi, terdapat tiga kerentanan utama yang sering terjadi di masyarakat akibat kurangnya pemahaman literasi keuangan. Pertama, tingkat pengaduan konsumen yang semakin meningkat, kedua maraknya aktivitas keuangan ilegal, ketiga kendala pemahaman akses permodalan khususnya UMKM. Kondisi ini merupakan tantangan yang harus dihadapi, tidak hanya konsumen tapi juga bagi industri jasa keuangan.
“Melalui pelatihan literasi keuangan dan pembiayaan Mekaar diharapkan peserta pelatihan dapat mengerti dan memahami tentang bagaimana mengelola keuangan dengan baik. Selain itu, disampaikan juga tentang pembiayaan Mekaar, agar masyarakat lebih mengenal PNM, khususnya program Mekaar,” tutup Aziz. (Sni)