Krjogja.com - YOGYA - Pada Januari 2024 terjadi inflasi year on year (yoy) atau tahunan di DIY sebesar 2,60 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,24. Kabupaten Gunungkidul tercatat mengalami inflasi yoy sebesar 2,42 persen dengan IHK sebesar 104,80 dan Kota Yogyakarta mengalami inflasi yoy sebesar 2,82 persen dengan |HK sebesar 105,79.
Kepala BPS DIY Herum Fajarwati mengatakan menurut kelompok perkembangan harga berbagai komoditas pada Januari 2024 secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan BPS DIY di 2 kabupaten/kota, pada Januari 2024 terjadi inflasi tahunan sebesar 2,60 persen, atau IHK dari 102,57 pada Januari 2023 menjadi 105,24 pada Januari 2024.
"Tingkat deflasi month to month (mtm) pada Januari 2024 sebesar 0,02 persen dan tingkat deflasi year to date (ytd) Januari 2024 sebesar 0,02 persen. Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran," tuturnya di Kantor BPS DIY, Kamis (01/02/2024).
Herum menyampaikan kenaikan terjadi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 7,13 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,34 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,35 persen. Kemudian kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,55 persen, kelompok kesehatan sebesar 2,73 persen; kelompok transportasi sebesar 0,86 persen; kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,59 persen.
"Kenaikan juga dialami kelompok pendidikan sebesar 1,72 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,64 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 2,15 persen. Sementara kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami penurunan indeks sebesar 0,10 persen," imbuh Herum.
Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi tahunan diungkapkan Herum berupa beras, cabai merah, bawang putih, buncis, emas perhiasan, sigaret kretek mesin (SKM), gula pasir, tomat, daging ayam ras, bayam, uang kuliah akademi/perguruan tinggi, angkutan udara, wortel, jeruk, dan sigaret kretek tangan (SKT). Sementara komoditas yang memberikan sumbangan deflasi yoy yakni telur ayam ras, bawang merah, terong, bensin, cabai rawit, minyak goreng. dan susu bubuk untuk balita
"Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi mtm pada Januari 2024, antara lain cabai rawit, bensin, buncis, kacang panjang, brokoli, sawi hijau, cabai merah, cabai hijau, labu siam/jipang, dan telur ayam ras," tandasnya.
Pada Januari 2024, Herum menyatakan andil inflasi yoy kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,91 persen; kelompok pakaian dan alas kaki 0,01 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,06 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,03 persen; kelompok kesehatan 0,09 persen; kelompok transportasi 0,11 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya 0,01 persen; kelompok pendidikan 0,11 persen
"Ada kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 0,16 persen.dam kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,13 persen. Sementara kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan memberikan sumbangan deflasi yoy 0,01 persen," pungkas Herum. (Ira)