Sampah Tusuk Sate Bahayakan Warga di Alkid, Anak-anak Muda Turun Gunung Bersih-bersih

Photo Author
- Sabtu, 3 Februari 2024 | 20:30 WIB
Anak-anak muda berfoto usai membersihkan sampah di Alkid. (Foto : Harminanto)
Anak-anak muda berfoto usai membersihkan sampah di Alkid. (Foto : Harminanto)
 
Krjogja.com - YOGYA - Puluhan anak-anak muda dari 14 komunitas yang dipelopori Ruang Kolaborasi Pemuda berkumpul di Alun-Alun Selatan (Alkid), Sabtu (03/02/2024) sore. Bukan untuk sekadar nongkrong, mereka membersihkan sampah yang ada di kawasan  wisata lintas segmen tersebut.

Alkid selama ini dikenal sebagai tujuan wisata semua kalangan, termasuk masyarakat lokal yang sekadar mencari hiburan. Jika sore menjelang, banyak penjual menjajakan aneka makanan dan minuman di sekeliling Alkid.
 
Baca Juga: Menang Lawan PSMS, Perjalanan PSIM Selesai di Liga 2

Alhasil, banyak sampah yang dihasilkan setiap hari di sini. Memang sampah yang terlihat seperti plastik juga kertas sisa makanan sudah mulai sadar dibuang di tempat sampah oleh pengunjung.

Namun, sisa residu seperti puntung rokok dan tusuk bambu yang digunakan untuk makanan abai diperhatikan. Alhasil, sampah ini justru membahayakan masyarakat lain, terutama penggemar olahraga yang beraktivitas pagi dan sore hari.

Anak-anak muda memungut sampah, mengumpulkan pada trashbag dan memberi edukasi pada pengunjung. Caranya dilakukan dengan halus, untuk menyentuh rasa dan harapannya digethoktularkan ke sesama.
 
Baca Juga: Masalah Sosial di DIY Tinggi, Yuni Astuti Ajak Masyarakat Pilih Wakil Rakyat yang Asli dan Tinggal di Jogja

Sukamta, pembina Ruang Kolaborasi Pemuda mengungkap bahwa kegiatan ini bukan kampanye baginya atau siapapun. Namun, semangat membersamai anak muda yang membawanya berproses sejak beberapa tahun silam.

"Jadi saya sudah membersamai mereka dalam satu komunitas talent pool. Ada yang SMA, kuliah dan ada yang lulus. Kami diskusi berbagai hal, motivasi, salurkan yang berbakat. Mereka tertarik membuat kegiatan bermanfaat kemarin bersih-bersih pantai di Parangtritis dan sekarang di Alkid. Kami melihat banyak tusuk sate dan sampah yang berbahaya bagi masyarakat di sini terutama yang berolahraga," ungkapnya.

Para penjual menurut Sukamta sebenarnya sudah mengetahui sampah berbahaya ini. Namun mereka tak mempunyai energi untuk melakukan tindakan riil membersihkan.

"Dengan aksi ini kami berharap memberi dorongan bagi pedagang dan wisatawan untuk membuang sampah pada tempatnya. Intinya masyarakat kami ajak tanggung jawab pada sampah masing-masing. Pengambil kebijakan, kota/kabupaten dan provinsi jangan bosan membuat sistem persampahan. Alkid diberi tempat sampah hilang, diambil pemulung. Pemerintah harus terus mencari solusi. Banyak pengunjung mereka ingin tahu dan tergerak pada sampahnya sendiri," pungkasnya. (Fxh)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ivan Aditya

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X