Prof Koentjoro Akui Adanya Teror Usai Sampaikan Petisi Bulaksumur, Sebut Kritik Sebagai Bentuk Sayang ke Jokowi

Photo Author
- Selasa, 13 Februari 2024 | 19:45 WIB
Koentjoro saat diskusi bersama media (Harminanto)
Koentjoro saat diskusi bersama media (Harminanto)


KRjogja.com - YOGYA - Deklarator Petisi Bulaksumur, Prof Koentjoro menceritakan sempat mendapat teror setelah peristiwa di Balairung UGM.

Namun bagi dia, hal tersebut tak dihiraukan karena menyebut bahwa kritik yang disampaikan adalah bentuk rasa sayang sebagai sesama keluarga UGM.

"Jadi ada pihak istana, kelompok yang dirugikan dan buzzer yang merespon. Kalau buzzer menyerang pada pribadi, saya diteror dan sebagainya. Tapi ya itu tidak masalah bagi saya," ungkapnya saat dialog bersama wartawan DPRD DIY, Selasa (13/2/2024).

Petisi Bulaksumur menurut Koentjoro bukan menjadi pernyataan satu-satunya dari UGM setelah melihat dinamika kenegaraan akhir-akhir ini. Pada Oktober lalu setelah muncul situasi di Mahkamah Konstitusi, dewan guru besar juga membuat pemikiran Bulaksumur.

Baca Juga: Respon FIlm Dirty Vote, Maruf Amin Anggap Sebagai Dinamika Politik

Petisi Bulaksumur sendiri diceritakan Koentjoro muncul setelah adanya diskusi hebat di Balai Senat UGM sebelumnya. Inisiatornya adalah Pusat Studi Pancasila UGM yang kemudian mengundang guru-guru besar dan sivitas akademika.

"Kami mengingatkan dengan kasih pada Pak Jokowi. Pak Jokowi kemarin di UGM, di tempat luar biasa terhormat. Ketika kasus MK njungkel luar biasa. Ini jadi pembelajaran untuk tidak melambungkan orang terlalu tinggi karena kalau jatuh akan kecewanya luar biasa," lanjutnya.

Meski begitu, saat ini Koentjoro melihat bahwa Jokowi mendengarkan kritikan para guru besar dan tidak melakukan hal-hal yang di luar etika seharusnya. "Namun akhir-akhir kemarin kami salut gerakan Pak Jokowi sudah bisa dikendalikan. Kami apresiasi," pungkas Koentjoro. (Fxh)



Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agusigit

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X