Ratusan Siswa TK ABA Notoyudan Gelar Karya P5, Kreatif Buat Sendiri Aksesoris Baju Daerah

Photo Author
- Kamis, 22 Februari 2024 | 10:20 WIB



KRjogja.com - YOGYA - TK ABA Notoyudan menggelar kegiatan Gelar Karya Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema Kita Semua Bersaudara, Kamis (22/2/2024).

104 siswa ikut serta, berkreasi membuat sendiri aksesoris baju daerah yang digunakan untuk tampil dalam acara tersebut.

Kepala TK ABA Notoyudan, Tias Handayani, mengatakan ada 104 siswa dari 7 kelas untuk kelompok A dan B yang ikut serta menampilkan karya seni tari.

Mereka menunjukkan kebolehan minat bakat mulai hafalan Hadist, Al Quran, Surat Pendek hingga tari dari seluruh Indonesia.

"Tarian daerah dari seluruh Indonesia ditampilkan juga dikreasikan. Anak-anak membuat sendiri aksesoris kostumnya, menariknya juga pelatihnya dari guru tamu yang juga orang tua siswa," ungkapnya pada KRjogja.com di sela acara.

Pentas Gelar Karya P5 kali ini merupakan yang perdana bagi TK ABA Notoyudan. Kegiatan ini merupakan program pengejawantahan Merdeka Belajar yang juga baru tahun ini dilaksanakan.

"Selain penampilan anak-anak, kami juga melakukan kegiatan berbagi dengan masyarakat sekitar yang membutuhkan. Kami membagikan paket sembako. Juga ada dukungan dari orang tua yang membuat market day. Ada yang kesehariannya menjual makanan, mereka bisa berjualan, banyak ide muncul dari orang tua, ada sinergi baik,” sambungnya.

Baca Juga: Mahasiswi UGM Meninggal Usai Pendadaran, Orangtua Terima Ijazah Saat Wisuda, Begini Kisah Harunya

TK ABA Notoyudan sendiri merupakan salah satu ruang pendidikan usai dini di Kota Yogyakarta yang sudah cukup lama berdiri. Sekolah yang tak jauh dari sentra Bakpia Patuk ini ada sejak 3 Januari 1971.

Sementara itu, Pengawas TK Kemantren Gedongtengen, Erma Damayanti mengapresiasi kegiatan TK ABA Notoyudan yang berhasil memadukan program P5 dengan holistik integratif.

Adanya kolaborasi yang baik antara sekolah dan orang tua dalam memberikan pendidikan pada anak.

“Penerapan program holistik integratif, terlihat dari masyarakat, para orangtua sudah senantiasa berkolaborasi. Intinya bahwa guru tamu dari orangtua wali murid terlibat dalam pendidikan putra putri. Kolaborasi baik ini harapannya terus dibina untuk masa mendatang, bagaimana orangtua mempunyai tanggung jawab untuk mendidik putra putri. P5 juga sudah dijalankan, bagaimana pembiasaan tanggung jawab, kerjasama dan bantuan membantu, itu yang paling diharapkan," sambungnya.

Erma juga mengingatkan bahwa hasil akhir bukan menjadi yang utama dalam program P5 di sekolah. Namun, anak harus menikmati proses agar tertanam dalam diri dan diingat hingga dewasa nanti.

"Prosesnya yang diingat, bukan hanya hasil akhirnya saja. Pembiasaan anak beribadah, kerjasama dan bantuan-menolong juga diharapkan terjadi di rumah juga. Kejujuran, keimanan dan kebaikan yang paling diharapkan," pungkas dia. (Fxh)



Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agusigit

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X