KRJOGJA.com, YOGYA - Memperingati momentum sejarah Serangan Oemum (SO) 1 Maret 1949, para penerima beasiswa LPDP PK-222 Nuraga Tiyasa di Yogyakarta menggeber Gerakan Serangan Umum Pendidikan (GSUP) dengan semangat pendidikan juga harus diperjuangkan.
"Tidak semua anak-anak usia sekolah di Indonesia beruntung dan mendapat kesempatan setara.untuk memperoleh pendidikan. GSUP menyasar adik-adik yatim piatu di beberapa panti asuhan," jelas Koordinator GSUP, Muhamad Asruri Faishal Alam, Kamis (29/2).
Disebutkan salah satu lokasi yang disasar ialah Panti Asuhan Yatim Putri Islam RM Suryowinoto di Jalan Pramuka, Umbulharjo, Kota Yogya. "Dalam kegiatan ini, kita secara intensif memberikan pendampingan pada para penghuni panti asuhan, terkait pengembangan skill serta kompetensi," jelasnya.
Pihaknya pun membagikan kisi-kisi mengenai langkah-langkah yang harus ditempuh untuk mendapat beasiswa Strata 1 (S1). "Selaras dengan pengalaman para penerima beasiswa LPDP, banyak sekali jalur dan peluang terbuka, meski kesempatan berbeda," ucapnya.
Baca Juga: BPKH Sosialisasi Tabungan Haji Lewat Andong
Ditegaskan Output GSUP mendampingi adik-adik panti asuhan bisa masuk perguruan tinggi dengan beasiswa. Sehingga program LPDP juga disosialisasikan. "Lulus S1, siapa tahu bisa lanjut S2, bahkan S3. Yang penting, sekarang kami tanamkan karakternya dulu, sekaligus soft skill-nya," urai Faishal.
GSUP sekaligus menyalurkan bantuan peralatan sekolah untuk warga panti asuhan yang disasar. Termasuk, aneka ragam buku bacaan untuk menggeliatkan budaya literasi yang dewasa ini kondisinya di Indonesia semakin memprihatinkan. "Lebih dari 40 mahasiswa terlibat dalam GSUP dari berbagai perguruan tinggi, serta jurusan. Ada yang magister, bahkan doktoral," tandasnya. (Vin)