RAJA Bersatu Dorong Hak Angket dan Parlemen Jalanan

Photo Author
- Minggu, 17 Maret 2024 | 12:15 WIB
Dialog dan Diskusi Jalan Pemakzulan Melalui Hak Angket atau Parlemen Jalanan dihelat RAJA Bersatu   (Foto: Juvintarto)
Dialog dan Diskusi Jalan Pemakzulan Melalui Hak Angket atau Parlemen Jalanan dihelat RAJA Bersatu (Foto: Juvintarto)

Krjogja.com - YOGYA - Dengan mendorong gerakan bersama menjadi lebih besar dan tidak "masuk angin", proses pemakzulan bisa dilakukan melalui hak angket dan parlemen jalanan. Sidang hak angket di tingkat legislatif dan parlemen jalanan untuk pelaku eksekutif.

"Hak Angket sangat penting didorong ditengah public trust atas kinerja Mahkamah Konstitusi (MK) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang berada di titik nadzir," tutur Dosen Hukum Tata Negara, Fakultas Hukum UMY Dr King Faisal.

Hal ini dikatakan dalam Diskusi Terbuka yang digelar organisasi Rakyat Jogja Bersatu (RAJA Bersatu) Sabtu (16/3/2024) sore jelang buka puasa bersama di Griya Kemala, Seturan, Yogya.

Baca Juga: Link Live Streaming Final All England 2024, Indonesia Kirimkan 3 Wakil, Ada Ginting vs Jojo dan Fajar-Rian

Dihadiri 60-an peserta diantaranya aktivis senior Chumaidi Syarif Romas, Eko Dananjaya dan politisi senior Najib M. Saleh, diskusi juga menampilkan narasumber aktivis pergerakan 90an Damairia Pakpahan.

"MK dan KPK seharusnya menjadi wasit; menjaga marwah dan integirtas Pemilu/Pilpres tetapi justru terseret dalam pelanggaran etik. Etika dan Hukum adalah satu kesatuan senyawa yang tidak boleh dipisahkan," tegasnya.

Dalam diskusi interaktif yang dipandu Tri Agus Susanto (TASS) dan Mariana Ulfah (Jova) ini, Damairia menegaskan people power (social movement) harus kuat dan terorganisir agar tidak chaos menjadi kerusuhan rasial.

Baca Juga: Memeriahkan Ramadan Majestic Furniture Gelar Lomba Mewarnai dan Hadirkan Diskon Hingga 70 Persen

"People power ada syaratnya bila mau didorong misalnya pentingnya nir kekerasan atau ahimsa menjadi praktik yang mesti dijalankan oleh partisipan oleh kita yang melakukan demonstrasi untuk people power," tandasnya.

Ketua Pelaksana Diskusi RAJA Bersatu Arie Moel didampingi salah satu Inisiator RAJA Bersatu, In'AM el Mustofa menjelaskan berdirinya organisasi RAJA Bersatu dari kerisauan beberapa kelompok masyarakat, baik akademisi, aktivis, mahasiswa dan umum.

"Prihatin dengan kualitas demokrasi yang turun drastis akibat konstitusi yang dipermainkan oleh rezim penguasa saat ini. Demokrasi dan konstitusi di Indonesia harus ditegakkan kembali sebaik-baiknya, sejujur-jujurnya demi kelangsungan NKRI yang berlandaskan UUD Dan Pancasila, serta Bhinneka Tunggal Ika," tandasnya. (Vin)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X