Krjogja.com - YOGYA - Beberapa hari terakhir, hujan seakan menghilang di DIY dan sekitarnya. Kalaupun turun, tidak merata dan hanya beberapa saat.
Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) DIY kembali mengeluarkan prakiraan cuaca untuk tiga hari kedepan.
Berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer terkini, BMKG Stasiun Meteorologi Yogyakarta mengidentifikasi adanya:
- Pusat tekanan rendah di bagian Barat dan Utara Australia, terpantau adanya penyebaran arus angin (divergensi) di wilayah Jawa dan Perairan Selatan Jawa yang bertiup dari arah Timur – Tenggara dengan kecepatan 20 – 30 km/jam.
- Pantauan MJO di Fase 8 (Western Hemisphere dan Afrika) menandakan kurangnya kontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia.
- Suhu Muka Laut (SML) baik dalam skala harian maupun mingguan di Laut Jawa dan Samudera Hindia Selatan Jawa terpantau hangat sebesar 29 – 30 0C, serta Anomali Suhu Muka Lautnya terpantau positif (hangat) yaitu sebesar 0.5 – 2.6 0C sehingga menambah potensi penguapan/kandungan uap air dalam atmosfer.
- Hasil analisis terkini dari profil vertikal kelembaban udara di wilayah DIY pada ketinggian 1.5 – 3.0 km (level 850 - 700 mb) berkisar antara 50 – 80% (cukup kering) sehingga menyebabkan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah DIY pada siang, sore, dan malam hari.
Mempertimbangkan hal tersebut, maka BMKG Stasiun Meteorologi Yogyakarta memprakirakan cuaca di wilayah DIY periode tanggal 25 – 27 Maret 2024 adalah sebagai berikut:
Tanggal 25 Maret 2024
Potensi hujan sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di Sleman bagian Utara dan Kulon Progo bagian Utara
Tanggal 26 Maret 2024
Waspada potensi hujan sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di Sleman, Gunungkidul bagian Utara, dan Kulon Progo bagian Utara
Tanggal 27 Maret 2024
Potensi hujan sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di Sleman bagian utara dan Kulonprogo bagian Utara.
"Kami menghimbau kepada masyarakat untuk waspada potensi hujan sedang – lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang yang dapat memicu bencana Hidrometeorologi berupa pohon tumbang/patah, banjir juga tanah longsor," kata Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta Warjono, Minggu (24/03/2024). (Awh)