Ketum PP Muhammadiyah Angkat Bicara Terkait Keributan Antar Siswa Sekolah Muhammadiyah

Photo Author
- Selasa, 14 Mei 2024 | 13:47 WIB
Prof Haedar Nashir (Harminanto)
Prof Haedar Nashir (Harminanto)

Krjogja.com - YOGYA - Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir angkat bicara terkait keributan antar siswa yang melibatkan sekolah Muhammadiyah di wilayah Kota Yogyakarta, Senin (13/5/2025). Beberapa video viral tersebar soal aksi provokasi, serangan, dan lempar batu yang dilakukan oleh sekelompok pelajar di sekitar SMK 3 Muhammadiyah, Jalan Pramuka, Umbulharjo, serta Jalan Kapten Piere Tendean, Wirobrajan, Kota Yogyakarta.

Prof Haedar Nashir mengatakan, peristiwa keributan tersebut bisa terjadi karena dipicu fanatisme sekolah yang tinggi serta faktor-faktor relasi di luar sekolah seperti geng. Haedar juga menyebut ada kemungkinan adanya tradisi perselisihan antar sekolah yang kemudian ditularkan dari angkatan ke angkatan.

"Seusia itu memang ada potensi untuk clash satu sama lain. Bahkan sebenarnya kan tradisi (perselisihan) antar sekolah bahkan kelas itu bahkan selalu ada. Itu kadang dipicu dua hal, satu fanatisme sekolah yang tinggi sedangkan yang kedua ada faktor relasi di luar sekolah yang sering ada geng ada arena-arena konflik kemudian menjadi pemicu," ungkap Haedar pada wartawan di RS AMC Muhammadiyah, Selasa (14/5/2024).

Baca Juga: (Tidak) Hebatnya Sinta

Haedar menyebut perlu adanya langkah integratif seluruh pihak termasuk Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah PP Muhammadiyah. Muhammadiyah Kota Yogyakarta menurut Haedar perlu meningkatkan jaring pengawasan agar setiap sekolah bisa mencegah terjadinya potensi gesekan antar pelajar.

"Tampaknya ini aspek substansi dari seluruh lembaga pendidikan, kiranya perlu lebih meningkatkan lagi pembinaan akhlak karakter dan hal-hal spiritual. Apalagi belakangan ini kan orientasi untuk pengembangan kognisi skill dan persaingan sangat tinggi sehingga aspek-aspek yang bersifat moral spiritual itu kurang terbina dengan baik," tandas Haedar.

Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Yogyakarta yang membawahi Majelis Dikdasmen diingatkan Haedar supaya mengambil tindakan yang bersifat preventif maupun kuratif yang lebih tersistem. Haedar juga mengharapkan adanya sikap tegas agar hal serupa tak lagi terjadi ke depan.

Baca Juga: Harta Kekayaan Janggal, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dicopot

Di sisi lain ekosistem lingkungan sekitar harus lebih peduli dengan anak muda. Anak-anak muda perlu ruang karena sedang menjalani proses tumbuh menjadi pribadi yang lebih dewasa.

"Yang ketika mobilitas sosial orang tua makin tinggi mungkin juga di lembaga-lembaga pendidikan dan publik itu juga semakin mengarah pada mobilitas tinggi itu, lalu mereka lupa pada perhatian pada anak muda," tandas Haedar. (Fxh)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X