Krjogja.com - YOGYA - Pameran Lukisan Painting Explorer #3 bertajuk 'Negeri di Cloud' berlangsung di Hotel Loman Park Hotel, Jalan Affandi Yogyakarta, kemarin. Pameran yang berlangsung hingga September tersebut dibuka Lutse Lambert Daniel Morin (Seniman, Pembantu Dekan Fakultas Seni Rupa ISI Yogyakarta) serta orasi Syahrizal Pahlevi. Hadir pula Handono S Putro (GM Loman Park Hotel).
Lutse Lambert DM mengatakan, pameran yang diikuti pelukis dari Jepang, Malaysia dan Indonesia layak untuk diapresiasi. "Lewat jaringan dunia teknologi ini pameran bisa terealisasi," ujarnya. Sedangkan Syahrizal Pahlevi berkomentar, pameran ini luar biasa. "Dengan menggunakan kekuatan teknologi bisa menghimpun pelukis dalam satu tema," ujarnya. Secara bergurau Syahrizal melontarkan pemikiran, barangkali dengan pola dan pendekatan yang sama Painting Explorer bisa buka cabang di kota-kota lain di Indonesia, bahkan mancanegara.
Deni Je, Pengampu Kampus Seni Lukis Painting Explororer memberi pengantar, pameran ini unik karena hasil kuliah online di YouTube. Dipilih tema 'Negeri di Cloud'. "Frasa ini merupakan pengembangan imajinasi negeri di awan yang kerap menjadi bayangan indah di masa kecil ke kondisi negeri cloud, yakni jaringan internet yang penuh kemudahan sekaligus menyimpan masalah teknologi informasi," ujarnya, Kamis (06/06/2024).
Dijelaskan Deni Je, terdapat 23 seniman dengan 43 karya seni dalam pameran ini. Sebagaimana pameran sebelumnya, pameran ini menghadirkan seniman civitas akademika kampus Seni Lukis Painting Explorer dan seniman bintang tamu. Seniman bintang tamu yakni Taqiyya KA (mahasiswa ISI Yogya), Amir Hamzah (dosen Seni Lukis ISI Yogyakarta), Fahriza Jayadimansyah (dosen Seni Lukis IKJ Jakarta.
Deni Je berharap, seniman Painting Explorer terdiri dari 3 negara, Malaysia, Jepang dan tentu Indonesia gairah berkesenian yang selama ini susah terjangkau dari Yogya, Bandung, Jakarta, Denpasar - Bali dapat merasakan getarannya."Painting Explorer berusaha memanfaatkan teknologi informasi seperti YouTube, Instagram, Facebook, TikTok untuk menggemakan passion ini," tambahnya. (Jay)