KRjogja.com, YOGYA - Bakti sosial di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelayanan Sosial Lanjut Usia Budhi Dharma Kota Yogyakarta merupakan cara untuk merefleksi diri. Itu yang dilakukan
Komunitas Jalan Nordik (KJN) Pastu Nordik Plus (PNP) saat memperingati ulang tahun kedua di UPT tersebut , Sabtu (8/2/2024).
"Merefleksi diri bahwa besok kita akan seperti mereka dan kita selalu bersyukur," kata Ketua KJN PNP Sri Utari di sela bakti sosial. KJN PNP merupakan komunitas yang biasa melakukan jalan sehat menggunakan tongkat (Nordik) agar maksimal dalam berolahraga dipelopori alumni SMP 1 Yogyakarta (Pastu).
Jalan menggunakan nordik lebih optimal bagi kesehatan tubuh, karena melibatkan seluruh otot dari tangan, kaki, hingga otak. Selain melakukan sendiri-sendiri tergantung kebutuhan, anggota yang berjumlah lebih dari 50 orang berusia 60 hingga 80 tahun, tiap Sabtu berkumpul bersama di lapangan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
"Karena ada juga anggota yang bukan alumni SMP 1, maka komunitas dinamakan Pastu Nordik Plus," kata Utari yang lulus dari SMP 1 tahun 1970.
Bakti sosial di UPT yang dulu merupakan Panti Wredha ini bukan hanya bantuan berupa barang, tetapi juga hiburan dengan menampilkan organ tunggal. Para kelayan nampak bergembira ikut menyanyi dan berjoget bersama anggota KJN PNP. Sesama lanjut usia (lansia) yang mengunjungi dan dikunjungi pun gembira bersama.
Kasubbag TU UPT Sediawati SH MH mengatakan, saat ini tempat tersebut bukan lagi panti tapi rumah pelayanan. Sebanyak 57 kelayan terdiri 23 laki-laki dan 34 perempuan usia 60 - 89 tahun tinggal di sini. Berlatih karaoke merupakan agenda rutin kelayan, sehingga pantas ada beberapa yang tampil menyanyi. Mbah Hermin, misalnya, meski usia 80 tahun tapi menyanyi lagu yang tergolong baru, 'Kaya Jogja Istimewa'.
"Untuk tinggal di sini harus ber-KTP Kota Yogyakarta. Baru tadi malam seorang meninggal," kata Sediawati. (Ewp)