Dua Seniman Muda Jogja Duet Pameran 'Yang Hidup Berharap, yang Mati Tak Terungkap', Gambarkan Suasana Hidup-Mati

Photo Author
- Sabtu, 8 Juni 2024 | 20:10 WIB
 Mantra Serapah buat pameran Yang Hidup Berharap, yang Mati Tak Terungkap (Harminanto)
Mantra Serapah buat pameran Yang Hidup Berharap, yang Mati Tak Terungkap (Harminanto)



KRjogja.com - YOGYA - Pameran seni rupa bertajuk Yang Hidup Berharap, yang Mati Tak Terungkap resmi dibuka, Sabtu (8/6/2024) menyajikan karya-karya dari Mantra Serapah. Mantra Serapah merupakan kolektif dua seniman muda Yogyakarta, yaitu Antino Restu Aji dan Yusda Romi Saputra yang menyajikan karya-karya menariknya di Langgeng Art Foundation.

Tomi Firdaus, kurator pameran tersebut mengatakan pameran Mantra Serapah menyajikan dualitas antara kehidupan yang penuh harapan dan kematian yang berselimut misteri. Masing-masing dari anggota kolektif Mantra Serapah menurut Tomi berusaha menghadirkan dua hal tersebut dari imaji masing-masing.

"Mereka punya kecenderungan tematik sendiri dalam karya. Misalnya Antino ke imajinatif, Yusda banyak singgung ketakutan dan kekerasan. Ini dualitas yang menarik ketika disatukan. Imaji dan fantasi keduanya dituangkan dalam pameran karya ini," ungkapnya ketika berbicang di pembukaan, Sabtu (8/6/2024).

Antino menyajikan 6 karyanya yang menyoroti harapan dalam kehidupan manusia. Adapun Yusda memberikan pandangan tentang kematian melalui 7 karyanya.

"Titik temu antara kehidupan dan kematian dihadirkan pada satu karya kolektif mereka berjudul Akhir dari Kematian. Kita bisa saksikan bagaimana perspektif keduanya dalam karya instalasi ini," sambung Tomi.

Yusda menceritakan kegelisahan mereka berkarya yang akhirnya memantik Mantra Serapah. Artinya penggabungan dari doa dan harapan yang maksudkan sebagai mantra dan serapah itu sumpah.

"Kami berimajinasi, karena belum ada yang menceritakan bagaimana sih manusia setelah mati itu. Kita banyak dapat dari agama, ya ke surga atau reinkarnasi begitu. Ini imajinasi saya menggambarkan," ungkap Yusda.

Pameran Yang Hidup Berharap, yang Mati Tak Terungkap diadakan di galeri 2 Langgeng Art Foundation dibuka Rain Rosidi (dosen institut Seni Indonesia Yogyakarta dan kurator seni). Pada acara pembukaan tersebut terdapat performance art dari Sobri Lail berjudul Hope and Sacrifice.

Karya partisipatori tersebut menjadi gerbang awal dan pengantar yang harus dilewati pengunjung sebelum memasuki ruang pamer. Pameran Yang Hidup Berharap, yang Mati Tak Terungkap berlangsung dari 8 Juni 2024 sampai 6 Juli 2024.

Terdapat beberapa kegiatan yang akan dihelat sepanjang durasi tersebut. diantaranya; bincang seniman (artist talk) pada 15 Juni 2024, rangkaian acara berupa siniar, lokakarya, dan pertunjukan musik dari kolaborasi kolektif bertajuk UMR YK (Usaha Menghibur Rakyat) pada 22 – 23 Juni 2024, dan pertunjukan musik pada penutupan pameran tanggal 6 Juli 2024. (Fxh)


Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agusigit

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X