Bulan Purnama di Sumbing' di Museum Sandi Kotabaru

Photo Author
- Kamis, 20 Juni 2024 | 22:45 WIB
Riwanto Tirtosudarmo. Foto : Istimewa
Riwanto Tirtosudarmo. Foto : Istimewa

SASTRA Bulan Purnama (SBP) edisi 153 bertajuk ‘Bulan Purnama di Sumbing’. Karena edisi SBP kali ini akan diisi pembacaan puisi karya Riwanto Tirtosudarmo, yang berjudul ‘Di Galeri Sumbing’, Kata Sumbing diambil untuk melengkapi acara Sastra Bulan Purnama (SBP) yang digelar setiap bulan.

Sumbing dalam judul buku puisi Riwanto menunjuk satu tempat, yang dikenali sebagai gunung. Namun bukan di puncaknya, melainkan di satu area bawah yang memberi pemandangan oleh Riwanto disebutnya sebagai galeri. Judul puisi ‘Di Galeri Sumbing’ sekaligus menjadi judul buku. Dalam buku puisi ini Riwanto berkolaborasi dengan seorang perupa, yang tinggal di lereng Merbabu, Sogik Prima Yogya namanya. Ia menginterpretasi setiap puisi karya Riswanto melalui sketsa.

Koordinator SBP Ons Untoro mengungkapkan, SBP edisi 153, akan digelar, Sabtu, 22 Juni 2024 sore mulai pukul 15.30 WIB, di Museum Sandi Jalan  Faridan M Noto No 21, Kotabaru, Yogyakarta. Riwanto seorang peneliti LIPI (sekarang BRIN), menyelesaikan S1, di Fakultas Psikologi UI. Kemudian Studi S2 dan S3, di bidang demografi Sosial di Australia. Riwanto dikenal sebagai seorang ahli demografi sosial. Ia menulis buku, salah satunya berjudul Mencari Indonesia dari jilid satu sampau empat," papar Ons Untoro.

Dikatakan Ons Untoro, selain akan dibacakan Riwanto, puisi2 karyanya dibacakan oleh pembaca puisi. Termasuk, akan dibacakan PM Laksono, seorang antropolog, Guru Besar Anropologi Fakultas Ilmu Budaya UGM, dan juga pengajar dari Uninersitas Sanata Dharma. Akan tampil pula seorang penyair, Dr  Yosef Yapie Taum. Kemudian para pembaca lainya, dua orang dokter, Ita Fauzia dan Eny Suswanti. Pembaca lainnya, Ana Ratri, Aprilia Wayar, MM.Sri Suwarni, Ninuk Retno Raras, Sonia Prabowo, Sri Wahyu Warhani dan Yuliani Kumudaswari. Beberapa puisi karya Riwanto akan dibuat lagu Oleh Joshua Igho, Yupi dan Menik Sithik bersama Thole.

Yupi memilih dua judul puisi, ‘Nakagusuku’ dan ‘Ngliyep’ akan dibuat menjadi lagu. Menik Sithik dan Thome, bersama TM On, mengarap musikalisasi puisi, dan memilih tiga judul puisi, yaitu; ‘Ketika Kata Tak Mengungkap Makna’, ‘Pengembara Yang Lelah', dan ‘Luka’. "Selain dibacakan dan dilagukan, puisi-puisi karya Riwanto yang terbit dalam buku ‘Di Galeri Sumbing’, akan direview Sutirman Eka Ardhana,  sastrawan dan wartawan sejak tahun 1970-an melalui Persada Studi Klub asuhan Umbu Landu Paranggi sudah aktif menulis puisi, cerpen, novel dan karya-karya jurnalistik," imbuh Ons Untoro.

Riwanto, sebagai seorang peneliti sosial terbiasa menulis makalah atau artikel untuk jurnal ilmiah. Dia juga sering menulis esai. Menulis puisi, Riwanto mengaku bukan kebiasaannya, meski diam-diam, sesungguhnya sering, bahkan rajin menulis puisi. “Saya hanya sesekali menulis puisi menjadi ekspresi perasaan terhadap sesuatu. Ada sesuatu yang saya rasakan intens, dan perasaan itu diekspresikan dalam tulisan," kata Riwanto. (Khocil Birawa)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agusigit

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X