Inflasi
KRjogja.com, YOGYA - Ekspor DIY mencapai US$43,43 juta pada Mei 2024 yang naik 26,47 persen dibanding bulan sebelumnya dan impor senilai US$15,16 juta, naik 14,67 persen dibanding bulan sebelumnya.
Neraca perdagangan DIY mengalami surplus US$28,27 juta yang lebih rendah dibanding periode sama tahun sebelumnya yang mencatat surplus sebesar US$29,66 juta.
Kepala BPS DIY Herum Fajarw ati mengatakan nilai ekspor DIY Mei 2024 mencapai US$43,43 juta atau naik 26,47 persen dibanding April 2024. Dibanding Mei 2023, nilai ekspor naik sebesar 4,85 persen.
" Ekspor Mei 2024 terbesar ke Amerika Serikat (AS) US$18,27 juta, disusul Jepang US$4,24 juta dan Jerman sebesar US$3,69 juta. Kontribusi ketiganya mencapai 60,33 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa sebesar US$11,02 juta dan ASEAN sebesar US$0,56 juta," ujarnya di Yogyakarta, Kamis (25
Herum menyatakan kenaikan terbesar ekspor Mei 2024 terhadap April 2024 terjadi pada pakaian jadi bukan rajutan sebesar US$2,16 juta. Sementara itu, kenaikan terkecil adalah barang-barang rajutan sebesar US$0,02 juta.
" Ekspor hasil pertanian Mei 2024 naik 7,14 persen April 2024. Sementara itu, ekspor hasil industri pengolahan naik 26,55 persen. Dibanding Mei 2023, ekspor hasil pertanian turun 50 persen. Sebaliknya, ekspor hasil industri pengolahan naik 5,25 persen," tuturnya.
Lebih lanjut, Herum menyatakan nilai impor DIY Mei 2024 mencapai US$15,16 juta, naik 14,67 persen dibandingkan April 2024. Sementara itu, jika dibandingkan Mei 2023, nilai impor naik 28,91 persen.
Tiga negara pemasok barang impor terbesar Mei 2024 yaitu China US$5,76 juta, diikuti AS US$4,26 juta, dan Hongkong US$1,40 juta. Kenaikan impor terbesar dari AS K900 banyak yaitu US$2,00 juta dan penurunan terbesar dari Hongkong US$0,92 juta.
" Tiga besar kelompok komoditas impor Mei 2024 adalah lokomotif dan peralatan kereta api US$3,34 juta; kain rajutan US$2,68 juta; dan kain ditenun berlapis US$1,25 juta. Kenaikan impor golongan barang terbesar Mei 2024 dibandingkan April 2024 adalah lokomotif dan peralatan kereta api US$2,43 juta,"ungkap Herum
Golongan penggunaan barang, nilai impor Mei 2024 terhadap periode yang sama tahun sebelumnya, barang modal naik 112,77 persen, diikuti bahan baku/penolong naik 31,93 persen. Sebaliknya, barang konsumsi turun 34,23 persen. (Ira)