Krjogja.com, YOGYA - Badan Sosialisasi MPR RI terus menyosialisasikan Empat Pilar MPR RI kepada masyarakat. Yaitu Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, UUD NRI Tahun 1945 sebagai konstitusi negara serta ketetapan MPR, NKRI sebagai bentuk negara dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara.
Sosialisasi kali ini digelar oleh Badan Sosialisasi MPR RI bekerja sama dengan Forum Kebangsaan dan Pendidikan Pancasila DIY di Hotel Grand Diamond, Jalan Laksda Adisucipto Yogyakarta, Selasa (30/7/2024).
Kegiatan diikuti tak kurang 300 peserta dari berbagai elemen. Seperti Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan se Kota Yogyakarta, Fatayat NU Kota Yogyakarta, Satlinmas Kota Yogya, dan para mahasiswa.
Sosialisasi menghadirkan 4 narasumber yaitu, Taufik Basari SH SHum LLM (Pimpinan Badan Sosialisasi MPR RI dari Fraksi NasDem), Drs HM Idham Samawi (Anggota Badan Sosialisasi MPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan), KH Aus Hidayat Nur (Anggota Badan Sosialisasi MPR RI dari Fraksi PKS) dan H Arteria Dahlan ST SH MH (Anggota Badan Sosialisasi MPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan). Turut hadir dan memberikan sambutan Ketua Panitia H Yoeke Indra Agung Laksana SE.
Taufik Basari mengatakan, bangsa Indonesia dengan keberagaman yang sangat majemuk, dapat bersatu tak lain karena dipersatukan oleh ideologi Pancasila. "Indonesia adalah rumah besar bagi kita semua, di mana pondasi/dasarnya adalah Pancasila, dan diatasnya terdapat pilar-pilar penopang yaitu UUD NRI 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika," ujarnya.
Idham Samawi menekankan, bahwa Pancasila adalah satu-satunya ideologi yang bisa diterima oleh semua etnis, agama, dan budaya di Indonesia, karena Pancasila digali dari nilai-nilai yang ada di Bumi Pertiwi. "Begitu pentingnya Pancasila, saya titip kepada hadirin sekalian untuk menyampaikan nilai-nilai Pancasila ini kepada putra-putrinya, karena merekalah para calon-calon pemimpin bangsa," ujarnya.
Sedangkan Aus Hidayat Nur mengatakan, bahwa Pancasila adalah pedoman hidup berbangsa dan bernegara yang memunculkan keagungan sekaligus kebanggaan sebagai Bangsa Indonesia. Meski begitu, ia menyayangkan masih ada orang Indonesia yang ragu dengan Pancasila. "Keberagaman suku, bahasa, adat istiadat dan agama yang ada di Indonesia telah dirumuskan dalam ideologi yang kokoh dan kuat ini, yaitu Pancasila," katanya.
Sementara itu Arteria Dahlan menuturkan, keberagaman yang sangat majemuk dimiliki Indonesia adalah anugerah yang sangat luar biasa. Terlebih lagi, keberagaman itu dapat dipersatukan secara harmonis dengan ideologi Pancasila dalam bingkai NKRI. Ia juga mengapresiasi Yogyakarta dengan keberagaman masyarakatnya, menjadi contoh implementasi semangat Bhinneka Tunggal Ika. "Yogyakarta bisa dijadikan sebagai pilot project kebhinnekaan dan simbol kapal besar Nusantara," katanya. (Dev)