Krjogja.com - SLEMAN - Tim terbang layang DIY mendapat target dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DIY untuk mempertahankan raihan satu medali emas di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024 mendatang. Guna mewujudkannya, di ajang olahraga multi event terbesar di Indonesia ini, tiga atlet terbaiknya tengah dipersiapkan secara maksimal dalam program Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda).
Pelatih terbang layang DIY, Kelik Triana kepada wartawan di sela-sela latihan yang digelar di Lanud Adi Sutjipto, Sleman, Selasa (6/8/2024) mengatakan, saat ini kesiapan atlet-atlet terbang layang DIY sudah mencapai 90 persen.
"Kalau saat ini, kami sudah siap dan kesiapannya mencapai 90 persen. Dan proses latihan sendiri saat ini praktis tinggal ada 2 minggu saja," terangnya.
Pada PON tahun ini, cabor terbang layang DIY akan mengirimkan tiga orang atlet yang terdiri dari Erna Ervina Lona, Danang Tri Nugroho dan Aris Wibowo. Ketiga atlet tersebut nantinya akan turun di dua nomor yang berbeda yakni, duration dan presisi.
"Ervina Lona akan lomba di kategori duration dan presisi putri, sedangkan Danang dan Aris turun di kelompok putra untuk nomor yang sama," jelasnya.
Dari perkembangan hasil latihan, hasil babak kualifikasi (BK) PON dan persaingan dengan atlet-atlet daerah lainnya, Kelik optimistis target yang dicanangkan oleh KONI DIY bisa diwujudkan.
"Untuk peluang, saya kira bisa 90 persen peluangnya. Hanya kalau melihat latihan di sini dan lihat lawan-lawan, mereka latihannya tidak seperti di Yogya yang bisa mengandalkan pesawat dan kita lebih fokus karena peralatan lebih baik," terangnya.
Saat ini, demi memaksimalkan kemampuan tiga atletnya, Kelik mengaku terus meningkatkan program latihan karena waktu lomba di PON semakin dekat.
"Kita mulai latihan akhir-akhir ini aja karena kemarin sempat terkendala pesawat. Makanya, sekarang kita digenjot program latihannya, karena untuk peralatan kami tidak ada masalah karena sudah dapat sejak PON 2004 silam dan sekarang tinggal perawatan secara berkala," tegasnya.
Disinggung mengenai lokasi lomba yang akan berlangsung di Aceh, Kelik menilai, secara umum kondisinya tidak jauh berbeda, sehingga tidak akan ada masalah untuk proses adaptasi lingkungan dan geografisnya.
"Kalau alam, tidak ada masalah. Yang pasti, persaingan dari daerah lain yang kita waspadai. Daerah yang kuat ada dari Jakarta, tapi saat ini kita siap untuk meraih yang terbaik. kemarin di Papua saja kami siap, PON sekarang jelas semakin siap," tandasnya.
Untuk PON mendatang, cabor terbang layang akan mulai berlomba mulai tanggal 6 September hingga 19 September di Aceh. "Karena lombanya lebih awal, jadi keberangkatan alat dan atletnya tidak bareng. Pesawat akan berangkat dulu melalui jalan darat selama 7 hari mulai tanggal 22 Agustus, sedangkan atlet menyusul tanggal 26 Agustus.
Untuk venue-nya sudah siap dan digelar di Bandara Malikul Saleh, Lhokseumawe," tandasnya.
Sementara itu Ketum KONI DIY, Prof DR H Djoko Pekik Irianto MKes AIFO mengatakan bahwa, saat ini proses latihan atlet-atlet terbang layang DIY bisa berjalan dengan lancar dan baik tak lepas dari dukungan dari Komandan Lanud Adi Sutjipto dan Gubernur AAU.