KRjogja.com - YOGYA - Anggota DPR RI dari Dapil DIY Drs HM Idham Samawi mengatakan, sumbangsih Almarhum H Soetardjo Soerjogoeritno atau yang akrab disapa Mbah Tardjo untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sudah tidak diragukan lagi dan sangat luar biasa.
“Saya banyak belajar dari almarhum Mbah Tardjo dan beliau telah membentuk karakter saya. Saya sangat berkesan pada Mbah Tardjo. Saya yakin tidak hanya saya, tapi banyak orang lain yang mendapat pengajaran dan pembelajaran tentang karakter dari almarhum Mbah Tardjo,” ujar Idham Samawi, seusai Pengajian Peringatan Haul ke-14 Almarhum Soetardjo Soerjogoeritno yang diselenggarakan di nDalem Soerjogoeritnan, Jalan Siliran Lor 28, Timur Alun-alun Kidul, Yogya, Sabtu (10/8/2024) malam.
Hadir dalam Pengajian Peringatan Haul ke-14 Mbah Tardjo , selain Idham Samawi, juga hadir tokoh-tokoh masyarakat dan mantan anggota DPRD Kota Yogya seperti Cindelaras, Drs H Najib M Saleh dan bakal calon (Bacalon) walikota Yogya periode 2024-2029 Wawan Hermawan, para santri dan tamu undangan lainnya. Tausyiyah (pengajian dan doa) disampaikan Ustadz KH Sholehudin Mansyur MAg (Rois Syuriah PCNU Kota Yogyakarta).
Baca Juga: Menteri Agama RI Serahkan Piala Juara I KPN 2024 Kepada Siswi MAN 1 Yogyakarta
“Semula yang akan memberikan sambutan haul, Ganjar Pranowo, tapi yang bersangkutan ada kepentingan lain di Jakarta,” ujar Stevie SW, panitia Peringatan Haul ke-14 Soetardjo Soerjogoeritno.
Lebih lanjut dikatakan Idham, tentang urusan kebangsaan pihaknya banyak belajar dari Mbah Tardjo. “Bahkan dalam sambutan saya tadi, Mbah Tardjo meminta saya bukan hanya sekedar membaca, tapi memahami betul pembukaan UUD 1945. Pada waktu itu beliau berpesan kepada saya, nanti kalau Idham jadi pemimpin laksanakan alinea ke-4 UUD 1945. Tadi saya jelaskan alinea ke-4 itu seperti apa?Selain itu, beliau menyampaikan urusan kebangsaan, bahwa bangsa itu dipersatukan dari 100 kerajaan dan sebagainya,” ujar mantan Bupati Kabupaten Bantul dua periode tersebut.
Idham juga menceritakan tentang diri Mbah Tardjo, sebelum menjadi anggota sekaligus wakil Ketua DPR RI dua periode tahun 1999-2004 dan 2004-2009, Mbah Tardjo cikal-bakalnya adalah seorang guru, kepala sekolah, terus berlanjut menjadi anggota DPRD Kabupaten Sleman dan anggota DPRD DIY.
Baca Juga: Dukung Kreativitas Anak Bangsa, Yamaha Fazzio Modifest 2024 Hadir di Yogya
“Jadi betul dari almarhum Mbah Tardjo saya banyak belajar dan membentuk karakter saya,” tutur Idham.
Sementara itu, Drs H Najib M Saleh menambahkan, yang saya tahu Mbah Tardjo, merupakan Tokoh Jogja yang sangat dikenal. “Saat saya masuk Yogya tahun 1970, bicara tokoh nasionalis Yogya yang terkenal, ya Mbah Tardjo. Untuk itu, beliau patut menjadi tauladan bagi kita semua. Semangat nasionalis beliau terhadap NKRI sangat tinggi,” ungkap Najib.
Stevie SW menambahkan, selain menjadi guru, kepala sekolah di Ngaglik Sleman, aktif menjadi anggota PNI, anggota DPRD Sleman (1964-1974), wakil Ketua DPRD DIY hingga tahun 1987, anggota DPR RI dua periode dan juga wakil Ketua ASEAN Inter Parlementer Organization (AIPO ).
“Mbah Tardjo juga dinobatkan sebagai raja Dumai tahun 2000. Gelar itu diberikan kepada Mbah Tardjo, karena beliau berhasil menyelesaikan kasus tanah milik rakyat yang bersengketa dengan Pertamina. Ini dibenarkan Alam yang menjadi saksi peran Mbah Tardjo yang membela rakyat Dumai,” tegas Stevie.(Rar)