Kunci Sukses Smart City dan NZE di IKN Adalah Pembangunan Hijau

Photo Author
- Kamis, 15 Agustus 2024 | 18:10 WIB
Ilustrasi IKN (Ist)
Ilustrasi IKN (Ist)

KRJogja.com - YOGYA - Pemerintah tengah berupaya menjadikan Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai kepala ta pintar atau Smart City dan kota ramah lingkungan atau Green City. Pembangunan IKN sejak awal didesain untuk ramah terhadap lingkungan dengan meminimalkan produksi carbon untuk mencapai net zero emission (NZE).

Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi menyampaikan beberapa syarat penting agar IKN dapat berkembang menjadi smart city sekaligus green city. Salah satunya berupa penggunaan sumber energi listrik yang bersih. Selain itu, syarat yang harus dipenuhi untuk mencapai NZE adalah 100 persen pembangkit listrik menggunakan energi baru terbarukan (EBT).

"Adapun syarat berikutnya yakni 0 persen karbon dari kendaraan bermotor dengan BBM fosil dan 0 persen pencemaran lingkungan dari asap pabrik. Selama IKN dikembangkan sesuai dengan desain awal sebagai pusat pemerintahan, bukan sebagai kawasan industri, maka IKN sebagai Smart City dan Green City akan dapat diwujudkan," tuturnya di Yogyakarta, Kamis (15/8).

Namun, Fahmy menyatakan kalau design bergeser selain pusat pemerintahan, juga sebagai kawasan industri dengan mengundang sebanyak-banyaknya investor asing, maka Smart City dan Green City mustahil diwujudkan. Jika desain IKN melenceng dari fungsi utamanya sebagai pusat pemerintah dan bera Lo ig ke kawasan industri itu membuat cita-cita kota pintar dan kota ramah lingkungan menjadi tak mungkin tercapai.

"Untuk meminimalkan production cost, pabrik akan tetap menghasilkan asap yang mencemari lingkungan, membangun pembangkit listrik sendiri yang menggunakan energi batubara, dan menggunakan kendaran BBM fosil. Pada saat itulah, IKN sebagai Smart City dan Green City hanya tinggal impian belaka dan NZE tidak akan pernah tercapai di IKN," tandasnya

Untuk mencapai 100 persen pembangkit EBT, PLN pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang tersebar dengan kapasitas sebesar 50 megawatt (MW) dan tambahan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Untuk mendukung operasional kendaraan listrik, PLN membangun ekosistem smart electric vehicle untuk mewujudkan sarana transportasi ramah lingkungan, yang menjangkau seluruh wilayah IKN.

"PLN juga membangun PLN Hub yang akan menjadi episentrum ekosistem transisi energi dan digitalisasi pertama sekaligus terbesar di Indonesia. Dalam mendukung hal tersebut, PLN melalui sub holding PLN Icon Plus siap mengembangkan jaringan listrik dan telekomunikasi di kawasan IKN," imbuh Fahmy. (Ira)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X