Krjogja.com - YOGYA - Penghijauan, pertanian perkotaan yang sering dibicarakan akhir-akhir ini merupakan salah satu mata pelajaran dalam sekolah Sungai Code di Kelurahan Cokrodiningratan, Kemantren Jetisharjo, Kota Yogyakarta. Perbaikan kualitas lingkungan termasuk meningkatkan keamanan pangan bagi individu maupun kelompok membuat praktek pertanian perkotaan dan sampah rumah tangga ini laris diminati masyarakat perkotaan.
Adanya potensi ini, tim Program Penguatan Kapasitas Ormawa (PPK Ormawa) Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Biologi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) memfasilitasi dan mendukung penuh kegiatan ini.
Anggun Lintang PP, Tim PPK Ormawa HMPS Pendidikan Biologi UAD, Minggu (18/08/2024) mengatakan, tim yang dibentuk itu terdiri atas mahasiswa dari kolaborasi beberapa program studi yang didampingi oleh dosen pendamping Dra Zuchrotus Salamah MSi. "Tim PPK Ormawa HMPS PBio UAD menyajikan pembelajaran klasikal dan dan praktek melalui sekolah Sungai sebagai langkah awal perubahan tersebut," ujarnya.
Program dilaksanakan klasikal terkait Penghijauan dan praktik penghijauan. Pada pembelajaran klasikal sesi disampaikan oleh Dra Zuchrotus Salamah MSi meliputi penyemaian dan alur penanaman tanaman. Penghijauan dapat mengurangi erosi tanah, meningkatkan kualitas udara dengan menyerap karbon dioksida serta meningkatkan oksigen, menurunkan suhu melalui efek pendinginan evapotranspirasi, menambah estetika dan menyediakan tempat rekreasi dengan menerapkan langkah-langkah pemilihan lokasi, pemilihan tanaman yang sesuai, persiapan lahan, penanaman bibit, dan perawatan rutin seperti penyiraman dan pemupukan.
Sedangkan Zuchrotus Salamah MSi mengatakan, media tanam merupakan komponen penting yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh dan berkembang. Namun, pastikan media tanam yang digunakan untuk menumbuhkan tanaman adalah media tanam yang subur
Langkah untuk membuat media tanam mula mula menyiapkan komposisi media tanam yang dibutuhkan Perlu diketahui bahwa ada empat jenis media tanam yang dibutuhkan untuk membuat media tanam yang subur, yakni tanah, sekam, cocopeat (sabut kelapa) atau kokopit dan pupuk. Campur sekam, cocopeat dan pupuk kandang dengan rasio perbandingan masing masing 1:1:1. Setelah itu tambahkan 3 takar tanah dan disiram dengan 1 liter air yang telah dicampurkan dengan 1 tutup EM4.
Setelah penyampaian teori, dilanjutkan dengan kegiatan praktik pembuatan media tanam dan penyemaian benih tanaman dalam media tanah maupun rockwool.
Ditambahkan Anggun Lintang, peserta sekolah Sungai juga diberikan praktik pengelolaan sampah rumah tangga dengan membuat Pupuk Organik Cair (POC) dan kompos dengan metode Takakura yang diajarkan oleh Nabilla perwakilan TIM Pelaksana. POC dan Kompos ini pada pertemuan 2 minggu selanjutnya akan dilakukan pemanenan sehingga nantinya dapat diberikan kepada tanaman yang sudah ditanam. Keantusiasan warga yang menjadi pesertasekolah sungai, ikut serta dalam praktik yang didampingi tim pelaksana PPK Ormawa HMPS PBIO UAD. (Jay)