UII Jadikan Lansia di Gedongkiwo Ujung Tombak Atasi Sampah Melalui Program JUWEH

Photo Author
- Sabtu, 24 Agustus 2024 | 15:34 WIB
Sosialisasi program relawan JUWEH di kalurahan Gedongkiwo , dihadiri Tim Pengabdi dan Pengurus Lansia Gemati (Foto Istimewa)
Sosialisasi program relawan JUWEH di kalurahan Gedongkiwo , dihadiri Tim Pengabdi dan Pengurus Lansia Gemati (Foto Istimewa)

Krjogja.com - PERTUMBUHAN penduduk dan aktivitas ekonomi yang pesat di Yogyakarta telah membawa tantangan besar dalam pengelolaan sampah. Dengan volume sampah yang mencapai lebih dari 360 ton per hari, atau sekitar 0,82 kg per orang per hari, Kota Yogyakarta menghadapi masalah serius dalam tata kelola sampah. Angka ini melebihi rata-rata nasional sebesar 0,7 kg per hari, menandakan bahwa penanganan sampah di kota ini berada dalam kondisi darurat.

Kalurahan Gedongkiwo, salah satu dari tiga kelurahan di Kemantren Mantrijeron, merupakan wilayah dengan jumlah penduduk terbanyak, termasuk populasi lansia yang signifikan.

Menyadari potensi besar dari kelompok lansia ini, tim pengabdi dari Program Studi Kedokteran dan Ekonomi Universitas Indonesia (UII) menginisiasi program "Juru Warga Lansia Pendamping Pengelola Sampah" (JUWEH) sebagai upaya untuk meningkatkan peran lansia dalam pengelolaan sampah.

Baca Juga: Pedagang Teras Malioboro I Gropyokan Sampah Malioboro di Momen HUT RI, Ini Pesan yang Disampaikan

Langkah tersebut merupakan komitmen UII dalam pengabdian masyarakat melalui program UII Mengabdi. Program ini menjadi salah satu implementasi dari Catur Darma UII, yang bertujuan untuk memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. Salah satu inisiatif terbaru yang dijalankan adalah pengembangan peran kelompok lansia sebagai relawan dalam program "JUWEH di Kalurahan Gedongkiwo, Yogyakarta.


Lansia Sebagai Agen Perubahan

JUWEH merupakan program inovatif yang melibatkan kelompok lansia sebagai pendamping dalam pengelolaan sampah. Lansia, sebagai figur yang dihormati di masyarakat, diberdayakan untuk mengedukasi dan memotivasi warga dalam praktik pengelolaan sampah yang lebih baik. Dengan pendampingan ini, diharapkan warga dapat lebih memahami pentingnya pemilahan sampah di tingkat rumah tangga dan mengadopsi praktik pengelolaan yang lebih berkelanjutan.

Tidak hanya sekadar mendampingi, para relawan lansia juga dilibatkan dalam pengembangan konten edukatif. Tim pengabdi UII menciptakan berbagai media edukasi, seperti video informatif, infografis, dan kampanye kreatif di media sosial, yang dirancang untuk memperluas jangkauan dan dampak program JUWEH.

Baca Juga: Setahun Tanpa Penutupan, Program Pemeliharaan Rehab Saluran Dam Colo Nguter Terancam Gagal

Suksesnya pelaksanaan program JUWEH tidak lepas dari dukungan pemerintah, terutama dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Dukungan ini memberikan legitimasi dan memastikan akses terhadap sumber daya, fasilitas, serta dukungan administratif yang diperlukan. Keterlibatan pemerintah juga memungkinkan integrasi program JUWEH dengan inisiatif pemerintah lainnya dalam pengelolaan sampah, sehingga menciptakan dampak yang lebih luas dan berkelanjutan.

Agus Tri Haryono, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Yogyakarta, menyampaikan apresiasinya kepada UII dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbud Ristek) atas terlaksananya program ini. Menurutnya, program JUWEH tidak hanya memperkuat peran kelompok lansia dalam masyarakat, tetapi juga meningkatkan kesadaran warga akan nilai ekonomi dan lingkungan dari pengelolaan sampah yang efektif.

Baca Juga: KAI Bandara Kembangkan Bisnis MOSS, Dukung Suku Cadang Kereta Api di Indonesia

Program JUWEH digawangi oleh Punik Mumpuni Wijayanti sebagai ketua tim, dengan dukungan dari anggota tim pelaksana lainnya seperti Titik Kuntari di bidang kesehatan, serta Unggul Priyadi dan Rizqi Adhyka Kusumawati di bidang ekonomi. Para dosen ini, bersama tiga mahasiswa UII yang terlibat dalam pendampingan mitra, bekerja keras untuk memastikan program ini berjalan dengan baik.

Kegiatan ini juga mendapatkan dukungan pendanaan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi melalui skema Pengabdian Kepada Masyarakat. Dukungan ini memungkinkan program JUWEH untuk tidak hanya fokus pada peningkatan peran lansia dalam pengelolaan sampah, tetapi juga dalam menciptakan dampak ekonomi yang positif dan mendukung green economy di Kalurahan Gedongkiwo.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Primaswolo Sudjono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X