Operator Kereta Api ASEAN Berkumpul di ARCEO's Conference, Nih Harapan Daop 6 Yogyakarta

Photo Author
- Jumat, 6 September 2024 | 08:47 WIB
 Peserta ARCEOs saat menjajal kereta KAI (istimewa)
Peserta ARCEOs saat menjajal kereta KAI (istimewa)


Krjogja.com - YOGYA - Indonesia menjadi tuan rumah ARCEOs’ Conference ke-44, yang mempertemukan seluruh operator perkeretaapian di Asia Tenggara. Event tersebut baru saja usai 5 September kemarin dengan sukses di Bandung.

PT Kereta Api Indonesia (Persero) menjadi tuan rumah penyelenggaraan konferensi yang diikuti oleh operator kereta api se-Asia Tenggara yakni Keretapi Tanah Melayu (Malaysia), Vietnam Railways (Vietnam), Ministry of Public Works and Transport (Kamboja), Lao National Railways (Laos), Philippine National Railways (Filipina), Myanma Railways (Myanmar) dan State Railway of Thailand (Thailand). ARCEO’s Conference merupakan platform untuk berbagi praktik-praktik terbaik dalam hal operasi dan pemeliharaan, transformasi digital dan komersial perkeretaapian.

Keluaran dari ARCEOs’ Conference ke-44 ini adalah untuk memperkuat hubungan dan kerja sama antara operator perkeretaapian dan para pelaku industrinya di ASEAN. Selain itu seluruh member berbagi semangat ASEAN yang saling menguntungkan menuju kesuksesan dan ketahanan bersama atas berbagai tantangan yang datang.

Baca Juga: Nasionalisme dalam Langkah DPRD DIY, Eko Suwanto: Komitmen Memperkuat Keistimewaan dan Pembangunan Daerah

Tahun ini, tema yang diambil yakni 'Driving Sustainability with Digital Innovation' berangkat dari tantangan global yang dihadapi, termasuk kebutuhan mendesak untuk mengatasi perubahan iklim, meningkatkan efisiensi operasional dan memenuhi kebutuhan meningkatnya permintaan akan pilihan transportasi yang lebih berkelanjutan. Selain itu perkembangan teknologi dan perubahan permintaan pengguna moda kereta api memainkan peran penting dalam pembentukan fokus.

Selama empat hari ARCEOs Conference ke-44, para delegasi terlibat dalam diskusi tentang topik-topik penting, bertukar gagasan dan menyempurnakan strategi demi masa depan berkelanjutan industri perkeretaapian, dengan fokus khusus pada ASEAN. KAI mendorong semua orang untuk terlibat sepenuhnya berbagi wawasan dan menjajaki peluang masa depan untuk kolaborasi membangun masa depan yang lebih berkelanjutan dan inovatif secara digital perkeretaapian ASEAN.

Daop 6 Yogyakarta melalui Manajer Humas, Krisbiyantoro berharap konferensi ini tidak hanya akan memperkuat kerjasama antar operator kereta api tetapi juga mempromosikan keberlanjutan dan digital inovasi dalam semangat persatuan ASEAN.

Baca Juga: Nasionalisme dalam Langkah DPRD DIY, Eko Suwanto: Komitmen Memperkuat Keistimewaan dan Pembangunan Daerah

Selain itu dengan telah beroperasionalnya Whoosh, kereta cepat pertama di ASEAN, serta kereta-kereta hasil inovasi lainnya seperti Suite Class Compartment, Panoramic, New Generation dan Dinning on Train, diharapkan, KAI berharap capaian tersebut bisa menjadi benchmark bagi operator-operator kereta api di kawasan ASEAN.

"Ditambah dengan penerapan teknologi yang mendukung aspek ramah lingkungan seperti penerapan solar panel seperti di Daop 6 diterapkan pada Stasiun Yogyakarta dan Solo Balapan, pengurangan penggunaan kertas melalui kemudahan aplikasi Access by KAI dan fasilitas face recognition, serta lainnya. Maka diharapkan Indonesia juga dapat menjadi benchmark juga dalam hal transportasi kereta api yang berkelanjutan," tandas Krisbiyantoro. (Fxh)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X