Pedagang Teras Malioboro 2 Gelar Aksi Terkait Relokasi, Tak Semua Menolak Dipindahkan

Photo Author
- Rabu, 11 September 2024 | 15:40 WIB
Pedagang Teras Malioboro 2 longmarch ke kantor Gubernur DIY.
Pedagang Teras Malioboro 2 longmarch ke kantor Gubernur DIY.


Krjogja.com - YOGYA - Polemik relokasi pedagang Teras Malioboro 2 kembali menghangat setelah adanya aksi unjukrasa di kantor Gubernur DIY, Kepatihan, Rabu (11/9/2024). Namun ada dua kelompok pedagang yang melakukan aksi, salah satunya muncul suara yang mendukung kebijakan relokasi.

Eko, seorang yang mengaku pedagang yang berjualan di Teras Malioboro 2 mengakui bahwa ada sebagian pedagang yang menolak relokasi dan melakukan aksi demonstrasi. Namun, menurut dia, tidak semua pedagang memiliki pendapat yang sama.

"Pedagang yang pro relokasi ada sekitar 91 orang. Ada pedagang lain juga, tapi saya tidak tahu jumlah pastinya," ungkapnya.

Baca Juga: Ditunjuk Sebagai Lembaga Pelatihan Ketenaganukliran oleh Bapeten, Poltek Nuklir Komitmen Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM

Eko menyebut, para pedagang merasa sudah dimanusiakan dengan diberikan tempat setelah sebelumnya berjualan di selasar dan melanggar aturan. Ia mengaku khawatir apabila harus kembali ke selasar dan berjualan tidak tenang.

"Dulu kita di selasar, terus dipindah ke TM2. Kita sudah dimanusiakan, dikasih tempat yang layak. Sekarang kita tinggal mensyukuri," kata Eko. Kita dikasih tempat yang bagus, kok mau pindah lagi. Selasar itu sudah tidak bisa ditempati lagi," tambahnya.

Eko berharap agar semua pihak dapat memahami situasi yang sedang terjadi dan mencari solusi terbaik. Ia mengajak rekan sesama pedagang untuk memandang positif situasi yang terjadi.

"Jangan hanya menunggu pembeli, tapi kita juga harus jemput bola dan kreatif. Dulu kita di selasar, terus dipindah ke Teras Malioboro 2. Kita sudah dimanusiakan, dikasih tempat yang layak," lanjutnya.

Salah satu pedagang lain, Aris menambahkan bahwa fasilitas yang disediakan di Teras Malioboro 2 seperti petugas kebersihan, kamar mandi dan listrik secara gratis sangat membantu meringankan beban dalam berusaha. Ia pun yakin relokasi yang nantinya harus dilakukan lagi, tetap bermuatan positif.

Baca Juga: Bulutangkis Hong Kong Open 2024, Ana/Tiwi dan Komang Ayu Segel 16 Besar

"Kita dikasih tempat yang bagus, kok mau pindah lagi. Dulu kita di selasar, terus dipindah ke TM2. Kita sudah dimanusiakan, dikasih tempat yang layak. Kalau saat di selasar kita itu harus sewa gudang, bayar pendorong (gerobak), itu sudah berapa. Sekarang kita di Teras Malioboro 2 kebersihan gratis, kamar mandi, listrik gratis," lanjutnya.

Aris berharap rekan-rekan pedagang yang masih kontra, melihat dengan lebih terang lagi. Ketika aksi unjukrasa terus dilakukan, ia khawatir akan membuat wisatawan enggan berkunjung ke Malioboro.

"Kalau terus demo, wisatawan kan takut datang. Kalau terus menerus menuntut, padahal kan pemerintah berproses gimana caranya wistawan masuk ke Jogja, itu juga mau masuk juga ke Teras Malioboro," pungkas Aris.

Di hari yang sama, Ketua Paguyuban Tridarma, Supriyati mengatakan, pihaknya menggelar aksi unjukrasa karena buntunya komunikasi. Pedagang diminta berdialog dengan Pemkot Yogyakarta namun juga tak melahirkan solusi.

Baca Juga: Rayakan HUT RI ke 79, Semangat Mahasiswa KKNT UAA Terus Membara di Desa Banjardawa

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X