Krjogja.com, YOGYA - Tim pengabdian kepada masyarakat dosen Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) dan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan kegiatan pelatihan dan pendampingan pembuatan spot selfie dalam pengembangan produk ekowisata Pring Ledok Tinjon, Madurejo Prambanan Sleman. Kegiatan dilaksanakan 24 Agustus-8 September 2024, diikuti oleh pengelola wisata.
Tim pengabdian diketuai oleh Nugroho Heri Cahyono MSn (UST), dengan anggota Nala Tri Kusuma (UST) serta Arif Ardy Wibowo dari UAD. Selain pembuatan spot selfie, juga dilakukan pelatihan dan pendampingan di bidang lain sebagai pendukung yaitu manajemen serta digital marketing, sebagai upaya pengembangan produk unggulan destinasi Ekowisata Pring Ledok Tinjon.
Nugroho Heri Cahyono menuturkan, kegiatan pelatihan dan pendampingan pembuatan spot selfi ini bertujuan untuk memberdayaan pengelola destinasi ekowisata Pring Ledok Tinjon dalam pengembangan potensi wisata. Yaitu dengan pembuatan produk unggulan dan produk penunjang wisata berbentuk karya instalasi berbahan dasar bambu yang didapatkan dari lingkungan sekitar.
Karya instalasi tersebut berupa gapura pintu masuk sebagai penanda kawasan dan sebagai spot selfi yang unik, indah dan menarik yang berada di sekitar wisata. "Karya instalasi berbahan bambu tersebut diharapkan mampu meningkatan kuantitas dan keanekaragaman produk unggulan maupun penunjang wisata Pring Ledok Tinjon," kata Nugroho kepada Krjogja.com, Jumat (13/9/2024).
Menurut Nugroho, di era digital saat ini, spot selfie menjadi salah satu daya tarik terpenting dari sebuah destinasi wisata, terlebih wisata yang menyuguhkan alam sebagai potensinya. Pelatihan dan pendampingan pembuatan spot selfie ini menjadi kegiatan yang tepat bagi pengelola destinasi ekowisata Pring Ledok Tinjon.
Nugroho Heri Cahyono ebagai pemateri menjelaskan bagaimana membuat karya instalasi sebagai produk unggulan wisata dengan material yang ada disekitar wisata yaitu bambu, menjadi produk yang menarik dan estetik. "Pengembangan potensi wisata ini diharapkan meningkatkan kunjungan wisatawan. Selain itu, juga peningkatan kualitas dan keberagaman produk wisata, sehingga dapat menciptakan destinasi wisata yang asri dan estetis," pungkasnya. (Dev)
