Pengamat Pariwisata USD Apresiasi TWC Mampu Kembalikan Koefisien Dasar Bangunan Kawasan Candi Borobudur di Bawah 4 Persen

Photo Author
- Rabu, 18 September 2024 | 20:15 WIB



Krjogja.com - YOGYA - PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (PT TWC) yang kini bertransformasi menjadi InJourney Destination Management (IDM) mendapat apresiasi berbagai pihak terkait kemampuannya berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan termasuk masyarakat sekitar kawasan menurunkan batas ambang Koefisien Dasar Bangunan (KDB) empat persen (4 persen) yang menjadi rujukan UNESCO.

Ukuran KDB bertujuan menjaga keseimbangan lingkungan dan pelestarian budaya dengan membatasi pembangunan fisik di sekitar kawasan candi.

Batas ambang tersebut dianggap batas wajar untuk dapat menjaga kelestarian dan keberlanjutan Candi Borobudur. Bersama berbagai pihak, PT TWC sebagai pengelola kawasan berhasil mengembalikan KDF di bawah 4 persen, langkah ini dianggap sebagai momentum penting dalam upaya kita menjaga warisan budaya dunia tersebut.

Pengamat Pariwisata Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta, Ike Janita Dewi mengatakan upaya menurunkan batas ambang kunjungan di Candi Borobudur tidak hanya mendukung kelestarian fisik candi, tetapi juga memberikan contoh bagi pengelolaan destinasi wisata budaya di Indonesia secara berkelanjutan.

"Sesuai dengan Rekomendasi UNESCO Reactive Monitoring, memang KDB harus diturunkan. Juga tidak kalah penting repositioning Borobudur sebagai spiritual sanctuary," ungkapnya ketika dihubungi wartawan, Rabu (18/9/2024).

Di sisi lain menurut Ike, TWC juga tak melupakan manfaat sosial bagi masyarakat sekitar sehingga upaya pelestarian situs budaya dapat berjalan seiring dengan perkembangan sektor pariwisata.

Salah satunya pemindahan pedagang ke Kampung Seni Borobudur yang memastikan dua sisi yakni pelestarian dan ekonomi bisa berjalan beriringan.

"Berdasarkan UNESCO Reactive Monitoring, memang KDB di Borobudur harus diturunkan. Menurut saya, dengan memindahkan pedagang ke Kampung Seni Borobudur, KDB bisa diturunkan," lanjut Ike.

Dengan adanya kebijakan tersebut, Ike mengharapkan Candi Borobudur tetap menjadi salah satu destinasi wisata unggulan kelas dunia yang menawarkan pengalaman wisata dan pembelajaran penting tentang keberlanjutan dan pelestarian budaya.

"Ini menjadi tindakan preventif agar Borobudur lestari, namun masyarakat juga bisa tetap menikmati dampak positif ekonomi dari pariwisata," pungkasnya. (Fxh)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agusigit

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X