Krjogja.com - BANTUL - Kesadaran orangtua pendidikan itu penting, pendidikan adalah investasi masa depan memang harus ditumbuhkan secara terus menerus.
"Kesadaran yang tumbuh seperti ini untuk mencegah pemahaman keliru, pendidikan hanya menghabis-habiskan biaya, tenaga dan pikiran. Pada akhirnya, menyekolahkan anak dengan setengah hati," ujar Drs H Masharun Ghozalie MM, Ketua Yayasan Sabilul Muhtadin Plumbon, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, saat Pengajian Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW Tahun 1446 Hijriah di Masjid Al Muhtadin, Jumat (20/09/2024) malam.
Pengajian bertema 'Meneladani Akhlak Nabi Muhammad SAW' menghadirkan Ustadz Fakhrudin AM. Kegiatan diberi pengantar Hj Suliyem SPd (Ketua Panitia) dan Drs H Masharun Ghazalie MM (Ketua Yayasan Sabilul Muhtadin).
Baca Juga: 76 Lulusan AK Tekstil Solo Tetap Terserap Lapangan Kerja
Dalam momentum tersebut dilakukan pentas anak dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-kanak (TK), Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA) Al Muhtadin serta Hadrah Al Muhtadin Music Religi (AMRI). Drs Masharun Ghozalie MM menyerahkan penghargaan prestasi terbaik kepada siswa-siswi PAUD, TK, MI, MDA Sabilul Muhtadin.
Menurut Masharun Ghozalie, kesadaran pentingnya pendidikan yang dimiliki orangtua memiliki dampak positif, setidaknya program - program positif, inovatif demi kemajuan sekolah mendapatkan dukungan. "Orangtua siswa tidak owel. Demi kemajuan sekolah pasti didukung, termasuk pendanaan," ujarnya.
Sedangkan Fakhrudin AM menyambung pendapat Mashrun Ghozalie mengatakan, tidak gampang 'ngesuhi' pendidikan multigenerasi (PAUD, TK, MI, MDA). Sekolah itu sebenarnya mendidik multitalenta siswa, baik minat, bakat dan potensinya. "Anak yang punya potensi unggul, ibarat tanaman akan tumbuh ngrembaka di manapun ditanam. Bibit unggul Tinggal dipupuk akan tumbuh dengan baik, menemukan potensinya," katanya.
Baca Juga: Korban Ditawarkan Jadi Bintang Iklan, Mahasiswi Unsoed Jadi Korban Pelecehan Seksual
Pada bagian lain, Fakhrudin menyampaikan materi sesuai tema pengajian meneladani Nabi Muhammad SAW. Ada 3 alasan. Pertama, Rasullah adalah manusia yang patut diteladani, baik ucapan, tindakan dan pemikirannya. Kedua, Nabi Muhammad manusia multitalenta dengan berbagai karakter yang baik.
"Nabi Muhammad, pribadi agung yang komplit untuk menjadi teladan," ujarnya. Ketiga, Nabi Muhammad SAW contoh pribadi satunya kata dengan perbuatan. "Segala perkataan tidak permah satupun yang diikari dengan ucapan, bahkan perilaku." tuturnya. (Jay