Puluhan Pegiat Literasi Yogya Tak Tempuh Jalan Sunyi

Photo Author
- Minggu, 13 Oktober 2024 | 18:20 WIB
Penguatan Komunitas Literasi di TBM Mekar Insani Yogyakarta   (Risbika Putri)
Penguatan Komunitas Literasi di TBM Mekar Insani Yogyakarta (Risbika Putri)

KRJogja.com - YOGYA - Penguatan komunitas literasi merupakan sebuah praktek baik yang menghadirkan masyarakat lintas komunitas. Dengan keterampilan yang dimiliki, hal itu juga menjadi sebuah modal yang itu bisa disinergikan. Berbagai kegiatan positif berbasis edukasi bukanlah jalan sunyi yang harus dilalui para pegiat literasi saat ini.

Taman Baca Masyarakat (TBM) Mekar Insani Yogyakarta menggelar acara Penguatan Komunitas Literasi dengan tema “Membangun Komunitas Literasi Berkelanjutan: dari Pengelolaan ke Aksi Nyata” pada Sabtu 12 Oktober 2024.

Kegiatan tersebut menghadirkan talk show tiga narasumber yaitu Indra Suryanto (Penggagas Kampung Sains Karangkajen), Herry Krisnamurti (Ketua Forum TBM kota Yogyakarta), dan David Effendi (Founder Rumah Baca Komunitas). Acara berlangsung di TPA PG TK IT Mekar Insani, Suryodiningratan dan dihadiri lebih dari 40 pegiat literasi dari berbagai komunitas di Yogyakarta dan Jawa Timur.

Pengelola TBM dan Lembaga Paud Mekar Insani Yogyakarta, Maya Veri Oktavia menuturkan kegiatan ini merupakan pertemuan antar komunitas literasi.
"Kami berbagi pengalaman dan saling menguatkan bahwa gerakan literasi ini tidak hanya jalan di jalan sunyi. Tidak hanya kita yang bergerak sendiri, tapi banyak yang bisa untuk kita sinergikan. Banyak yang ditangkap dari proses-proses mereka bekerja. Hal itu yang bisa saling menginspirasi satu sama lain,"ujar Maya.

Maya melanjutkan berkomitmen dalam gerakan literasi memang membutuhkan effort yang besar. Terlebih para pegiat literasi mudah tergerus di sela-sela aktivitas.
"Kalau kita lihat, betapa capeknya para pegiat literasi ini. Tapi bukan pada itu poinnya, tapi spirit dan komitmen adalah harga yang tak ternilai.

Lebih lanjut, spirit di komunitas literasi adalah sebuah kerelawanan sepenuh hati.
"Dengan kerelawanan ini mereka bergerak tanpa ada support atau bantuan dari pemerintah. Meskipun masih minim dengan fasilitas, kami masih bisa bergerak. Artinya dengan kerelawanan itu tidak terbatas dengan bingkai apapun. Kami berkolaborasi satu sama lain,"tambah Maya.(*3)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X