INSTIPER Luluskan 367 Mahasiswa, Lebih dari 15 Persen Sudah Diterima Bekerja

Photo Author
- Sabtu, 9 November 2024 | 13:15 WIB
Prosesi wisuda INSTIPER Yogyakarta (Harminanto)
Prosesi wisuda INSTIPER Yogyakarta (Harminanto)
Krjogja.com - SLEMAN - Institut Pertanian Stiper (INSTIPER) Yogyakarta menggelar Wisuda Sarjana ke-83 dan Pascasarjana ke-29 di GRHA INSTIPER, Sabtu (9/11/2024).
 
Kampus tersebut meluluskan sebanyak 367 mahasiswa, yang terdiri dari 13 lulusan program Pascasarjana Magister Manajemen Perkebunan dan 354 lulusan program Sarjana yang berasal dari Fakultas Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian dan Fakultas Kehutanan.

Wisudawan terbaik dari program Sarjana diraih Akbar Abdul Wahid SP dari Fakultas Pertanian dengan IPK 3,97 dan sudah diterima bekerja di PT Musim Mas.
 
Sedangkan dari program Pascasarjana diraih oleh Cicilia Dewi Kristiyani, S.P., M.Si dengan IPK 4,00 dan masa studi 1 tahun 6 bulan.

Pada wisuda kali ini, terdapat 138 lulusan (37 persen) yang mendapat predikat Cumlaude/Pujian dan sebanyak 50 lulusan merupakan penerima beasiswa yang terdiri dari SMART sebanyak 27 orang, PT. Riau Andalan Pulp dan Paper sebanyak 3 orang, Bidik Misi sebanyak 2 orang dan 18 orang lainnya merupakan penerima beasiswa Pemda Nias Selatan.

Akbar Abdul Wahid perwakilan mahasiswa mengatakan bahwa ia ingin menjadi bagian dari perkembangan industri kelapa sawit di Indonesia.
 
Selama masa kuliah ia mengaku tak hanya mendapat teori namun juga aplikasi teknologi terkini di industri kelapa sawit.

"Setelah lulus saya langsung diterima bekerja di PT Musim Mas. Semoga saya dan semua teman-teman yang menjalani wisuda bisa berkarya sebaik mungkin di bidang yang kami kuasai," ungkap mahasiswa yang berasal dari Kabupaten Bulungan Provinsi Kalimantan Utara tersebut.

Sementara, Dr. Ir. Harsawardana, M.Eng, Rektor INSTIPER menyampaikan pihaknya terus berusaha menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) terbaik yang akan mengisi berbagai posisi di bidang keahlian.
 
Sejak awal didirikan, INSTIPER menurut Harsawardana terus beradaptasi dengan kebutuhan masyarakat, dunia kerja dan industri.

"Pengembangan kurikulum di kampus INSTIPER juga melibatkan mitra kerja strategis kami yaitu perusahaan-perusahaan di bidang perkebunan dan kehutanan yang akan menyerap lulusan-lulusan kami. Dengan demikian apa yang dipelajari mahasiswa di kampus, sesuai dan dapat diaplikasikan mahasiswa saat sudah bekerja. Rata-rata waktu tunggu lulusan INSTIPER Yogyakarta sekitar 6 bulan. Untuk periode ini sebanyak 15 persen atau 53 lulusan S1 sudah diterima kerja sebelum 1 bulan mereka dinyatakan lulus pada saat yudisium," ungkap Harsawardana.

INSTIPER Yogyakarta memiliki peran strategis di bidang perkebunan dan kehutanan Indonesia sebagaimana cita-cita para pendiri kampus tersebut. INSTIPER juga memiliki Magister Manajemen Perkebunan yang menjadi pilihan tepat bagi fresh graduate maupun praktisi di dunia perkebunan dan kehutanan.

Sementara, Kepala LLDIKTI Wilayah V, Prof Setyabudi Indartono, MM, Ph.D menyampaikan pesan tentang tantangan pendidikan tinggi saat ini salah satunya adalah tingkat serapan lulusan pada dunia usaha dan dunia industri.
 
Setyabudi mengapresiasi INSTIPER Yogyakarta yang telah memiliki hubungan sangat baik dengan perusahaan di bidang perkebunan dan kehutanan sehingga tidak hanya terjalin kerjasama dalam menyerap lulusan namun juga membantu dalam penyusunan kurikulum, menjadi lokasi magang dan penelitian mahasiswa, bahkan memberikan beasiswa ikatan dinas.
 
"Kepercayaan dari perusahaan merupakan salah satu bukti nyata kualitas pendidikan di INSTIPER sehingga dapat menghasilkan lulusan yang siap kerja," tandas Setyabudi. (Fxh)


 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agusigit

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X