Pentas P5 SD Muhammadiyah Suronatan, Ada Dolanan Anak Hingga Peragaan Busana

Photo Author
- Kamis, 14 November 2024 | 18:50 WIB
 Para siswa dan guru SD Muhammadiyah Suronatan mementaskan lagu dan tarian tradisional.     (  Foto: Surya Adi Lesmana)
Para siswa dan guru SD Muhammadiyah Suronatan mementaskan lagu dan tarian tradisional. ( Foto: Surya Adi Lesmana)


Sluku-sluku batok,
batok'e ela-elo,
Si Rama menyang solo,
oleh-olehe payung mutha.

Mak jenthit lolo loba,
wong mati ora obah,
yen obah medeni bocah,
yen urip golekno duit.

Tembang Sluku-sluku Bathok tersebut, dipentaskan para siswa Kelas 1 SD Muhammadiyah Suronatan Yogyakarta saat Gelaran P5 di halaman sekolah setempat Kamis (14/11/2024). Gelaran P5 kali ini mengangkat tema besar Akale Budhe atau Aja Kelalen Budaya Dewe.

Baca Juga: Pilkada.AI Dilengkapi Fitur Canggih

Tak hanya Sluku Sluku Bathok, deretan tembang lain diantaranya Pitik Tukung serta dolanan anak, turut mewarnai panggung kesenian.

Selain gerak dan lagu daerah, siswa kelas lain juga unjuk kebolehan dengan menampilkan peragaan busana batik ecoprint. Para siswa ternyata tak kalah piawai dibanding para peragawan peragawati profesional. Mereka melenggang di hadapan para penonton yang terdiri dari keluarga besar sekolahnya hingga para tamu undangan.

Ada pula market day, pentas alat musik tradisional, makanan tradisional, tarian tradisional, pergelaran ketoprak hingga Balada Bocah Negeri.

Baca Juga: Indosat dan Goto Perkuat Ekosistem Sahabat AI

Menurut Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Suronatan, Slamet Riyanto MPd, berbagai kegiatan digelar sebagai upaya agar siswa tak hanya pandai di bidang pelajaran tapi juga mencintai kebudayaan.

"Digelarnya panggung pentas tradisional, market day dan adanya kegiatan lain tujuannya agar anak-anak tumbuh menjadi generasi yang mencintai budaya daerah. Jadi, kami berharap mereka punya akademika bagus tapi budayanya juga tetap harus dijunjung tinggi," kata Slamet.

Baca Juga: Ramalan Zodiak 15 November 2024: Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, Virgo, dan Prediksi Harian Anda

Slamet juga menekankan, siswa wajib menjaga adab dan sopan santun serta menghormati guru. "Agar tidak ada perundungan apalagi perkelahian. Yang ada hanya kerukunan dan perdamaian," tegasnya. (Sal)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X