Krjogja.com - YOGYA - SMP Muhammadiyah 4 Yogyakarta menjalin kerja sama dengan Universtas Islam Indonesia (UII) dalam rangka mewujudkan sekolah yang bebas sampah. Tindak lanjut dari kerja sama tersebut, UII menghibahkan sebuah alat incinerator (pemusnah/pembakar sampah) untuk sekolah.
Kepala SMP Muhammadiyah 4 Yogyakarta, Erfin Widyanto menuturkan budaya pilah sampah telah dilakukan oleh warga sekolah sejak lama. Di mana sampah anorganik bernilai ekonomis telah berhasil dikelola sendiri, begitu juga sampah organik diolah menjadi kompos.
Namun untuk sampah residu yang tidak bisa diolah, selama ini terpaksa dibuang (diangkut truk sampah). "Nah ini menjadi permasalahan, maka kita mencari cara agar tidak ada lagi sampah yang keluar dari sekolah. Sebisa mungkin sampah habis di sekolah, sehingga tidak membebani pihak lain dan pemerintah kota tentunya," ujar Erfin kepada KR di sela acara penyerahan insinerator di SMP Muhammadiyah 4 Yogyakarta, Kamis (21/11/2024).
Menurutnya, melalui kerja sama dengan UII diperoleh solusi, di mana UII memiliki teknologi pemusnah sampah berupa alat incinerator. Tak hanya itu, UII juga memberikan edukasi tentang pengelolaan sampah dan pelatihan penggunaan alat incinerator. "Dengan adanya alat ini kita berharap sekolah tidak lagi berkontribusi sampah keluar," harapnya.
Kepala Pusat Pengabdian Masyarakat UII Junaidi Safitri mengatakan, pemberian/hibah incenerator ini merupakan tindak lanjut dari kerja sama dalam rangka mewujudkan sekolah yang bebas sampah. Kegiatan yang dilakukan UII mulai dari pemberian pendampingan pengelolaan sampah, sampai dengan kegiatan kolaborasi teknologi tepat guna untuk penanganan sampah di sekolah ini.
"Alat incinerator buatan UII ini telah melalui serangkaian ujicoba, di mana alat tersebut dilengkapi teknologi yang mampu mengurai karbon dioksida dari proses pembakaran. Sehingga meskipun keluar asap tidak mengandung CO2, dan serbuk hasil pembakaran tidak keluar, tapi mengumpul di bawah," katanya. (Dev)