TBY Ikuti Temu Karya Taman Budaya se-Indonesia 2020 di Aceh

Photo Author
- Kamis, 28 November 2024 | 09:35 WIB
Gladi bersih adegan tari kreasi ‘Japa Japaning Jiwo’ di Gedung Societet TBY. Foto Khocil Birawa
Gladi bersih adegan tari kreasi ‘Japa Japaning Jiwo’ di Gedung Societet TBY. Foto Khocil Birawa

 

TAMAN Budaya Yogyakarta (TBY) bersama tim kesenian siap menampilkan tari kreasi berjudul ‘Japa Japaning Jiwo’ akan mengikuti rangkaian acara ‘Temu Karya Taman Budaya se-Indonesia 2024. Acara tersebut, bakal dilaksanakan di Taman Budaya Aceh selama tiga hari mulai Minggu-Selasa (1/12/2024).

Sebelum berangkat ke Aceh, TBY untuk persiapan koordinasi dan memantapkan tim kesenian tari kreasi ‘Japa Japaning Jiwo’ koreografi dan sutradara karya Tri Anggoro ‘Kancil’ dilaksanakan gladi bersih di Gedung Societet TBY, Selasa (26/11) siang.

Kepala TBY Dra Purwiati mengatakan, gelaran Temu Karya se-Indonesia 2024 yang dilaksanakan di Taman Budaya Aceh, akan diikuti sebanyak 18 Taman Budaya dari berbagai daerah di Indonesia. Temu Karya Taman Budaya se-Indonesia yang digelar rutin tahunan, selain menampilkan karya seni sesuai potensi dan ciri khas daerah masing-masing, juga dilakukan interaksi forum dialog berbagi pengalaman yang diikuti oleh Kepala Taman Budaya dan timnya. Termasuk, Temu Karya Taman Budaya se-Indonesia 2024 yang digelar di Aceh, juga menampilkan tim kesenian ciri khas daerahnya dan mengikuti forum dialog.

“Untuk tim kesenian TBY, menampilkan tari kreasi yang mengembangkan seni tradisi religi Islami Rodat yang ada di Bantul. Kemudian untuk Temu Karya se-Indonesia tahun 2025, rencana akan dilaksanakan di Taman Budaya Kalimantan Selatan,” papar Purwiati, setelah acara gladi bersih pentas tari ‘Japa Japaning Jiwo’ di TBY, Selasa (26/11) siang.

Tri Anggoro ‘Kancil’ mengungkapkan, tari kreasi berjudul ‘Japa Japaning Jiwo’ terinspirasi dan mengembangkan spirit kesenian tradisi religi Islami Rodat yang hingga sekarang masih dimainkan sejumlah kelompok di daerah Bantul, dikemas kekinian dan menghibur menyesuaikan perkembangan zaman. Karena itu, meski dikemas tari kreasi namun ciri khas kesenian tradisi religi Islam Rodat yang syairnya doa dengan menggunakan alat musik rebana dan alat peraga properti kipas untuk ciri khas tetap dipertahankan.

Tari kreasi ‘Japa Japaning Jiwo’ ini, didukung penata musik Agung Widanto, penata kostum Rahmad Fuadi dan penata rias Anisa Pratiwi dan melibatkan 16 penari.

“Tari kreasi Japa Japaning Jiwo, sebuah sajian tari yang mengembangkan seni tradisi Jawa bernuansa religi Islami. “Intinya, menyampaikan pesan bahwa agama yang dijadikan pegangan hidup manusia,” kata Tri Anggoro ‘Kancil’. (Khocil Birawa)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agusigit

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X