Krjogja.com - YOGYA - Aksi budaya Pisowanan ke Kraton Yogyakarta bakal dilakukan para korban Apartemen Malioboro City. Mereka membawa puluhan gerobak sapi dan akan bergerak dari Tugu Pal Putih hingga Kraton Yogyakarta untuk meminta pertolongan Sultan HB X.
"Kali ini kita akan sowan, istilahnya Pisowanan ke Kraton Yogya untuk memohon bantuan dan pertolongan Sultan HB X sebagai Raja Kraton Yogyakarta. Kami sebagai rakyat menggelar pisowanan untuk mengadukan nasib sekaligus memohon pertolongan dari Sultan," ungkap Koordinator Aksi, Edi Hardiyanto, Selasa (7/1/2025).
Baca Juga: Shin Tae Yong Dilepas, Louis van Gaal Jadi Direktur Teknik Timnas Indonesia?
Aksi menurut Edi digelar dengan konteks budaya yakni mengerahkan puluhan gerobak sapi yang akan dimulai dari Tugu Pal Putih melintasi rute Jalan Malioboro, Kantor Gubernur Kepatihan, Titik Nol Km hingga Kraton Yogyakarta. Dalam aksi ini juga akan dilantunkan Tembang Macapat selama perjalanan menuju Kraton Yogyakarta.
"Tentu kami akan mengedepankan budaya Jawa yakni salah satunya Macapatan sambil bergerak menuju Kraton dan akan membawa ratusna janur kuning. Kata janur berasal dari bahasa Jawa yang juga mengandung serapan bahasa Arab, yakni sejane neng nur yang berarti arah menggapai cahaya Ilahi. Sementara kata kuning maknanya adalah sabda dadi, yang artinya berharap semua keinginan terwujud," tambah Edi.
Baca Juga: Harga Cabai Semakin Melambung, Masyarakat Terbebani
Edi juga menjelaskan telah belasan tahun para korban jual beli Apartemen Malioboro berjuang untuk mendapatkan hak-hak berupa SLF dan SHM SRS yang telah lunas dibayar ke pihak pengembang. Aksi-aksi budaya yang dilakukan selama ini dimaksudkan untuk memperjuangkan apa yang menjadi hak mereka.
"Kami berharap pemerintah daerah Kabupaten Sleman segera mempermudah persyaratan Sertifikan Laik Fungsi atau SLF yang menjadi titik awal untuk memperoleh SHM SRS. Ini butuh ketegasan dan keseriusan dari Pemkab Sleman. Kami belum mendapatkan hak padahal sudah menyelesaikan pembayaran unit," pungkasnya. (Fxh)