Tidak Selalu Happy Ending, Simak Kisah-Kisah Seram di Balik Perayaan Valentine yang Jarang Diketahui

Photo Author
- Jumat, 14 Februari 2025 | 09:30 WIB
Ilustrasi hadiah Hari Valentine. (dok. Pixabay.com/waichi2021)
Ilustrasi hadiah Hari Valentine. (dok. Pixabay.com/waichi2021)

Hari Valentine yang dikenal sebagai simbol cinta dan kasih sayang ternyata memiliki sisi kelam yang jarang diketahui. Di balik perayaannya yang penuh romansa, terdapat berbagai kisah seram, mulai dari ritual berdarah hingga pembantaian mengerikan.

Berikut adalah beberapa cerita menyeramkan yang terkait dengan Hari Valentine, berdasarkan berbagai sumber terpercaya.

1. Festival Lupercalia: Ritual Berdarah di Romawi Kuno

Sebelum Hari Valentine populer seperti sekarang, masyarakat Romawi Kuno merayakan festival Lupercalia yang berlangsung setiap 13-15 Februari. Festival ini didedikasikan untuk dewa kesuburan dan melibatkan ritual yang cukup mengerikan. Para pendeta akan mengorbankan kambing dan anjing, kemudian mencelupkan kulit hewan ke dalam darah sebelum menggunakannya untuk menampar wanita muda. Mereka percaya bahwa tindakan ini dapat meningkatkan kesuburan dan membawa keberuntungan dalam cinta. Ritual ini mencerminkan sisi gelap dari perayaan yang kini diasosiasikan dengan kasih sayang. (Liputan6)

2. Tragedi Santo Valentinus: Kisah Cinta yang Berakhir Tragis

Nama "Valentine" berasal dari seorang pendeta Kristen bernama Santo Valentinus yang hidup pada abad ke-3 di Roma. Ia menentang perintah Kaisar Claudius II yang melarang pernikahan bagi para prajurit muda, karena dianggap mengganggu fokus mereka di medan perang. Valentinus tetap menikahkan pasangan secara diam-diam, hingga akhirnya ditangkap dan dihukum mati pada 14 Februari. Sebelum eksekusi, ia dikabarkan menulis surat kepada putri sipir penjara yang menjadi orang terakhir yang ia temui, dengan pesan "From your Valentine". Kisah tragis ini menjadi cikal bakal perayaan Valentine yang kita kenal saat ini. (CNN Indonesia)

3. Pembantaian Hari Valentine: Peristiwa Berdarah di Chicago

Pada 14 Februari 1929, kota Chicago diguncang oleh tragedi yang dikenal sebagai "Pembantaian Hari Valentine". Insiden ini melibatkan persaingan antara dua kelompok mafia, yaitu geng Al Capone dan geng Bugs Moran. Pada hari itu, tujuh anggota geng Moran ditembak mati oleh orang-orang bersenjata yang menyamar sebagai polisi. Pembantaian brutal ini menjadi salah satu kejahatan paling terkenal dalam sejarah Amerika dan menodai Hari Valentine dengan darah serta kekerasan. (IDN Times)

4. Kisah Mengerikan dari Jepang: Cokelat Berdarah

Di Jepang, Hari Valentine dirayakan dengan tradisi memberi cokelat, tetapi ada legenda urban yang menyeramkan terkait perayaan ini. Dikisahkan seorang wanita sangat terobsesi dengan seorang pria dan memberikan cokelat kepadanya pada Hari Valentine. Namun, ketika cintanya ditolak, wanita itu melakukan tindakan mengerikan—membunuh pria tersebut dan mencampurkan darahnya ke dalam cokelat sebagai simbol cinta abadi. Meski cerita ini masih dianggap mitos, legenda ini tetap memberikan nuansa horor dalam perayaan kasih sayang.

5. Lupercalia dan Ritual Undian Pasangan

Selain pengorbanan hewan, festival Lupercalia juga memiliki tradisi unik yang bisa dibilang menyeramkan. Pada festival ini, pria akan mengambil undian yang berisi nama-nama wanita, dan pasangan yang terpilih harus bersama selama perayaan berlangsung. Beberapa pasangan bahkan berlanjut hingga ke pernikahan. Tradisi ini menunjukkan bahwa perayaan kasih sayang di masa lalu memiliki unsur paksaan dan ritual yang jauh dari kesan romantis. (Liputan6)

Meskipun Hari Valentine saat ini dirayakan dengan penuh kebahagiaan, sejarah dan legenda di baliknya menunjukkan sisi lain yang jauh dari kata romantis. Dari ritual berdarah hingga pembantaian mafia, kisah-kisah ini mengingatkan bahwa tidak semua cerita cinta berakhir bahagia.

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agusigit

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X