Perlu Dukungan Kalangan Bisnis Untuk Kolaborasi, KOSETA Resmi Dikukuhkan GBPH Prabukusumo

Photo Author
- Minggu, 23 Februari 2025 | 17:32 WIB
Pengurus KOSETA yang dikukuhkan bersama Baiquni, Sri Surya Widati, Idham Samawi, Prabukusumo, Yani Saptohoedojo (barisan tengah duduk) dan tamu undangan lainnya. (Foto: Abrar)
Pengurus KOSETA yang dikukuhkan bersama Baiquni, Sri Surya Widati, Idham Samawi, Prabukusumo, Yani Saptohoedojo (barisan tengah duduk) dan tamu undangan lainnya. (Foto: Abrar)


KRjogja.com - YOGYA - Koperasi Jasa Seniman dan Budayawan Yogyakarta atau disingkat KOSETA kembali reborn atau telah lahir kembali untuk memperkuat apa yang menjadi cita-cita yang sudah ada. KOSETA didukung oleh semua kalangan, pemerintah, kolaborasi dengan perguruan Tinggi, karena di daerah ini banyak kampus, banyak seni budayawan dan sanggar-sanggar juga perlu dukungan kalangan bisnis untuk berkolaborasi.

Hal tersebut disampaikan Prof Dr M Baiquni MA (Ketua Dewan Guru Besar UGM dan Budayawan) dalam pidato kebudayaan pada pengukuhan sekaligus Sumpah Jabatan Kepengurusan KOSETA periode 2025-2030 di Ndalem Pujokusuman, Keparakan, Mergangsan, Yogya, Sabtu (22/2/2025) petang.

Baca Juga: LAZ 'Balqis Peduli' Gelar Pelatihan Manajemen Masjid: Makmur Mandiri Melayani

Pelantikan Pengurus KOSETA lima tahun kedepan tersebut dilakukan GBPH Prabukusumo. Dihadiri mantan Anggota DPR RI dan mantan Bupati Bantul dua periode Drs HM Idham Samawi, Sri Surya Widati (Bu Idham) yang juga mantan Bupati Bantul selaku Dewan Pembina, Yani Saptohoedojo (Dewan pembina), Sigit Sugito (aktifis Paguyuban Teater Bantul) selaku Ketua KOSETA terpilih dan jajaran pengurus lainnya, Iskandar (Dekopinda Yogyakarta), Seniman Yati Pesek, Pemred KR DR H Octo Lampito MPd dan banyak lagi. Selain pengukuhan pengurus periode 2025-2030, juga diadakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) KOSETA Tahun Buku 2024.

"Saya kira ini jadi penting untuk terus dibangun, karena koperasi adalah ekonomi rakyat yang riil. Mudah-mudahan program-program KOSETA nyata dan menyentuh para anggotanya dan bisa dilaporkan secara rutin, terbuka, transparan dan akuntabel," tutur Baiquni.

Baca Juga: NutriSari Ajak UMKM Tumbuh Bersama Lewat Kreasi Minuman Kekinian

Menurut Baiquni, karena pengurus KOSETA banyak yang sudah berumur (tua), perlu kolaborasi dengan yang muda-muda untuk regenerasi, perlu sesuatu yang bisa menghadirkan semangat baru. Koperasi dengan sistem digitalisasi, marketting yang lebih mengelobal.

"Untuk itu, KOSETA perlu mengundang anak-anak muda yang masih SMK/SMA dan perguruan tinggi. Semua bisa dihadirkan agar bisa tumbuh. Ingin banyak sekali seniman muda tumbuh. Jika hari ini banyak pembukaan pameran, mereka perlu dikeruhake di gerakan ratusan ribuan anggota, tapi tentu perlu managemen yang bagus untuk mengenal teknologi dan juga akuntabel dan tanggungjawab," ungkap Baiquni.

Sementara itu, Idham Samawi yang juga menjadi narasumber dalam RAT dan pengukuhan KOSETA tersebut mengatakan, pihaknya mengapresiasi kepada semua seniman dan budayawan Yogyakarta, ketika panjenengan membentuk koperasi. Menurutnya, pendiri-pendiri bangsa ketika itu pada 17 Agustus 1945 telah bertekad bulat untuk menjadikan koperasi sebagai soko guru ekonomi Indonesia.

Baca Juga: Suryana 'Bong Supit' jadi Ketua PBFI Sleman, Bakal Menggali Bibit Unggul Atlet Binaraga

"Tapi sekarang apa yang terjadi ketika perjalanan bangsa kita (NKRI) menuju usia 80 tahun, 17 Agustus 2025 mendatang, ekonomi kita dikuasai konglomerasi dan ini tentu sangat berbahaya bagi kepentingan masa depan NKRI," ujarnya.(Rar)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X