YOGYA, KRJogja.com – Agung Setyawan, pria asal Dusun Kweni, Panggungharjo, Bantul, sukses membawa produk tradisional besek, cobek, dan wadah anyaman bambu ramah lingkungan menembus pasar internasional. Melalui perusahaannya, CV Woodeco Indonesia, Agung berhasil mengekspor produknya ke Amerika Serikat, memanfaatkan tren gaya hidup ramah lingkungan yang semakin berkembang di sana.
"Sekitar 7 UKM yang terlibat, termasuk saya. Saat ini sudah ada sekitar 300 orang yang terlibat dalam produksi," ujar Agung dalam acara pelepasan ekspor perdana di Dinas Koperasi dan UMKM DIY, Jumat (28/2/2025).
Dalam ekspor perdana ini, Agung mengirim 2.400 besek dalam satu kontainer 20 kaki senilai USD 4.300. Selain besek, pengiriman juga mencakup cobek kayu kelapa dari Sleman, kerajinan terakota dari Kasongan, aluminium dari Yogyakarta, serta peralatan makan dan kerajinan kayu dari Bantul.
Menurutnya, keberhasilan ini tak lepas dari dukungan pemerintah, terutama melalui subsidi ongkos kirim internasional yang dimulai sejak 2022.
Dukungan Pemerintah untuk UMKM Go Global
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM DIY, Sri Nurkyatsiwi, menyatakan bahwa pemerintah terus mendorong UMKM menembus pasar global.
"Pengiriman produk dari Bantul ini melalui pelabuhan Semarang, sebagai bagian dari strategi ekspor berkelanjutan. Harapannya, pengiriman sample ini bisa memperkenalkan kualitas produk lokal ke pasar internasional," jelas Siwi.
Ekspor ini menjadi bukti bahwa produk tradisional Indonesia memiliki potensi besar di pasar global, terutama di negara-negara yang mulai mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.(*3)