Krjogja.com - YOGYA - Dua dosen Fakultas Teknologi Industri Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Ir Phisca Aditya Rosyady SSi MSc dari Teknik Elektro dan Hayati Mukti Asih ST MSc PhD dari Teknik Industri menyelenggarakan program pengabdian masyarakat berjudul 'Eco-Friendly Workplace: Green Living and Energy Efficiency Training for Foreign Youth in Pukyong' di Busan Korea Selatan, baru-baru ini.
Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman mendalam mengenai konsep keberlanjutan di lingkungan kerja, serta meningkatkan kesadaran tentang penerapan gaya hidup ramah lingkungan dan efisiensi energi dalam keseharian. Dengan latar belakang kepakaran masing-masing, Phisca membahas efisiensi energi listrik dan pemanfaatan teknologi hijau dalam lingkungan kerja modern. Sementara Hayati menyoroti aspek keberlanjutan manajemen sampah.
Sebagai bagian dari pelatihan, para peserta diajak untuk memahami prinsip dasar keberlanjutan, praktik terbaik dalam mengurangi jejak karbon, serta strategi untuk mengoptimalkan penggunaan energi di tempat kerja. Selain itu, mereka juga diberikan wawasan tentang inovasi teknologi yang dapat mendukung efisiensi energi listrik dan pengelolaan sumber daya secara lebih bertanggung jawab.
"Kami berharap program ini dapat memberikan dampak positif bagi para peserta, tidak hanya dalam meningkatkan pemahaman mereka tentang keberlanjutan, tetapi juga dalam menginspirasi mereka untuk menerapkan praktik ramah lingkungan di kehidupan sehari-hari," ujar Hayati.
Phisca Aditya Rosyady menambahkan bahwa pengenalan teknologi hemat energi khususnya listrik dalam kehidupan dan lingkungan kerja dapat menjadi langkah strategis dalam mendukung pencapaian target pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals). "Kami ingin menunjukkan bahwa efisiensi energi listrik bukan hanya sekadar konsep, tetapi dapat diimplementasikan dengan langkah-langkah praktis yang berdampak besar bagi lingkungan," ujarnya.
Program ini merupakan bagian dari komitmen UAD dalam menjalankan tridarma perguruan tinggi, khususnya dalam bidang pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan ini juga didukung oleh organisasi lingkungan di Korea Selatan, salah satunya Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Korea Selatan.
Dengan suksesnya program ini, kedua dosen ini berharap dapat mengembangkan kegiatan serupa di masa mendatang, termasuk dengan memperluas cakupan partisipasi dan memperdalam materi pelatihan agar lebih aplikatif di berbagai sektor industri dan kehidupan sehari-hari. (Dev)