Krjogja.com - YOGYA - Senin (10/3/2025) menjadi ujicoba pertama penerapan sistem searah untuk ruas jalan yang melintasi Plengkung Gading (Nirbaya). Satu minggu kedepan, jalan akan searah pada pukul 07.00-09.00 dan 15.00-17.00 WIB.
Plt Kepala Dinas Perhubungan DIY, Wiyos Santoso, mengatakan ujicoba satu arah dilakukan pada satu minggu dengan masing-masing dua jam, yakni 07.00 hingga 09.00 pagi dan 15.00 sampai 17.00 untuk sore hari. Setelah minggu pertama, nantinya akan dilakukan evaluasi bertahap untuk kemudian 24 jam searah bagi kendaraan.
"Minggu pertama empat jam. Nanti akan dievaluasi setelah satu minggu. Untuk minggu kedua kita arahkan delapan jam yakni emoat jam-empat jam, lalu bertahap sehari untuk satu arah, 24 jam. Ini untuk melestarikan Plengkung Gading karena ada indikasi keretakan dan kerusakan," ungkap Wiyos.
Wiyos menyebut, ada rencana renovasi Plengkung Gading oleh Dinas Kebudayaan karena adanya keretakan kerusakan akibat getaran kendaraan. Sebelum ujicoba, Dinas Perhubungan telah melakukan kajian pengalihan lalu-lintas.
"Arus kendaraan dari plengkung atau Alun-Alun Selatan, lebih padat yang keluar atau ke selatan. Ini sudah kita survei dan harapannya tidak ada kemacetan. Sementara ini kita pakai rambu dan water barrier. Ada rambu, larangan belok ke Plengkung Gading. Ada petugas gabungan juga selama masa ujicoba ini," tambah Wiyos.
Selama tahap ujicoba, pengguna kendaraan yang belum memahami aturan tidak akan diberikan sanksi. Namun akan ada petugas yang mensosialisasikan di lapangan.
"Kami turunkan petugas gabungan dari Dishub Kota, Provinsi dan Polresta. Ujicoba ini kami targetkan sebulan, minggu pertama, kedua kita evaluasi, bertahan empat jam, delapan jam, kita evaluasi terus ke depan," pungkasnya. (Fxh)
Plt Kepala Dinas Perhubungan DIY, Wiyos Santoso, mengatakan ujicoba satu arah dilakukan pada satu minggu dengan masing-masing dua jam, yakni 07.00 hingga 09.00 pagi dan 15.00 sampai 17.00 untuk sore hari. Setelah minggu pertama, nantinya akan dilakukan evaluasi bertahap untuk kemudian 24 jam searah bagi kendaraan.
"Minggu pertama empat jam. Nanti akan dievaluasi setelah satu minggu. Untuk minggu kedua kita arahkan delapan jam yakni emoat jam-empat jam, lalu bertahap sehari untuk satu arah, 24 jam. Ini untuk melestarikan Plengkung Gading karena ada indikasi keretakan dan kerusakan," ungkap Wiyos.
Wiyos menyebut, ada rencana renovasi Plengkung Gading oleh Dinas Kebudayaan karena adanya keretakan kerusakan akibat getaran kendaraan. Sebelum ujicoba, Dinas Perhubungan telah melakukan kajian pengalihan lalu-lintas.
"Arus kendaraan dari plengkung atau Alun-Alun Selatan, lebih padat yang keluar atau ke selatan. Ini sudah kita survei dan harapannya tidak ada kemacetan. Sementara ini kita pakai rambu dan water barrier. Ada rambu, larangan belok ke Plengkung Gading. Ada petugas gabungan juga selama masa ujicoba ini," tambah Wiyos.
Selama tahap ujicoba, pengguna kendaraan yang belum memahami aturan tidak akan diberikan sanksi. Namun akan ada petugas yang mensosialisasikan di lapangan.
"Kami turunkan petugas gabungan dari Dishub Kota, Provinsi dan Polresta. Ujicoba ini kami targetkan sebulan, minggu pertama, kedua kita evaluasi, bertahan empat jam, delapan jam, kita evaluasi terus ke depan," pungkasnya. (Fxh)
