Perdana di Indonesia, RS Sardjito Kirim Plasma untuk Jadi Produk Obat Derivat Plasma

Photo Author
- Jumat, 14 Maret 2025 | 21:10 WIB
Foto: Istimewa Pelepasan pick up perdana plasma untuk fraksionasi RS Sardjito.
Foto: Istimewa Pelepasan pick up perdana plasma untuk fraksionasi RS Sardjito.
 
Krjogja.com - YOGYA - Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Kementerian Kesehatan melalui Unit Pengelola Darah (UPD) RSUP Dr Sardjito berhasil mengirimkan bahan baku plasma untuk dilakukan fraksionasi berupa proses pemisahan dan pemurnian komponen spesifik dari plasma darah untuk menghasilkan Produk Obat Derivat Plasma (PODP) yang digunakan dalam berbagai terapi medis. 
 
Plasma tersebut akan diolah di pabrik fraksionator plasma, SK Plasma dari Korea Selatan, melalui PT SK Plasma Indonesia. Pengiriman dilakukan dalam dua tahap, yaitu pada 12 Maret 2025 dan 14 Maret 2025.
 
Pengiriman bahan baku plasma untuk fraksionasi dilakukan di depan Gedung Kesehatan Ibu dan Anak RS Sardjito, Rabu (12/3/2025) dengan pelepasan secara simbolis mobil pengangkut plasma dengan standar keamanan tinggi. Pada acara tersebut dihadiri dua direksi dari RS Sardjito, yaitu Direktur Operasional dan Direktur Pengembangan Layanan Strategis, Kepala UPD RS Sardjito, serta para manajer. 
 
Dr. dr. Teguh Triyono M.Kes, Sp.PK, Subsp.KV(K), Subsp.BDKT(K) selaku Kepala UPD RS Sardjito mengatakan langkah ini menjadi tonggak penting dalam upaya pemerintah Indonesia mengembangkan pengolahan plasma darah dalam negeri, yang bertujuan menghasilkan Produk Obat Derivat Plasma (PODP) berkualitas tinggi, seperti albumin, immunoglobulin, dan faktor pembekuan darah. 
 
"Produk-produk ini sangat dibutuhkan dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit, terutama bagi pasien dengan kondisi kritis," katanya.
 
Menurut Teguh, obat-obatan seperti albumin dan immunoglobulin masih harus diimpor, menyebabkan harga cukup tinggi. Melalui kerja sama dengan PT SK Plasma Indonesia, sistem Toll Manufacturing akan menjadi langkah awal menuju kemandirian produksi obat-obatan ini, sehingga nantinya dapat diproduksi di dalam negeri dengan harga lebih terjangkau dan mengurangi ketergantungan pada impor. 
 
"Langkah ini juga sejalan dengan program transformasi sistem kesehatan Indonesia pada pilar sistem ketahanan kesehatan," terangnya lebih lanjut.
 
Unit Pengelola Darah RSUP Dr Sardjito sendiri, menurut dr Teguh telah mengantongi sertifikasi CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik) dari BPOM RI sejak Mei 2021, dan merupakan Unit Transfusi Darah (UTD) rumah sakit pertama di Indonesia yang menerima sertifikasi tersebut. Prestasi ini bahkan telah diakui dengan Rekor MURI. 
 
"Dengan standarisasi mutu yang tinggi, UPD Sardjito kini siap memasok bahan baku plasma yang memenuhi persyaratan industri fraksionasi plasma," katanya.
 
Sebelum pengiriman perdana ini, serangkaian uji validasi dilakukan melalui kegiatan mock-run, termasuk packing qualification atau validasi pengemasan, guna memastikan bahwa plasma yang dikirim memenuhi standar keamanan, stabilitas suhu, dan kualitas sesuai standar Good Manufacturing Practice (GMP).
 
Direktur Operasional RSUP Dr. Sardjito, dr. Riat El Khair M.Sc, Sp.P.K., Subsp.P.I.(K),QHIA, pada acara pelepasan pick up perdana plasma untuk fraksionasi, menyampaikan bahwa pengiriman ini merupakan bagian dari upaya rumah sakit dalam mendukung program nasional fraksionasi plasma. 
 
"RS Sardjito dalam kesempatan ini mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi, terutama para pendonor darah, yang selama ini dengan setia mendonasikan darahnya untuk pasien maupun kepentingan fraksionasi plasma," tegasnya. (Dev)
 
 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agusigit

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X