Krjogja.com - Yogya - Puteri Indonesia DIY 2025, Maharani Divaningtyas mengikuti audiensi dengan Dinas Pariwisata DIY, belum lama ini. Audiensi sebagai salah satu upaya untuk memperkuat sinergi, baik di sektor pariwisata, ekonomi kreatif, dan advokasi sosial.
Dalam pertemuan ini, Puteri Indonesia DIY 2025 memperkenalkan advokasi yang diusungnya melalui Yayasan Berbagi Kehangatan, sebuah yayasan yang fokus pada perlindungan dan pemberdayaan perempuan dan anak-anak. Melalui berbagai program pelatihan, pendampingan dan kolaborasi dengan organisasi lain, platform ini bertujuan membangun keberanian bagi perempuan dan anak-anak untuk berkarya serta mandiri dalam bidang UMKM dan pendidikan.
Kepala Dinas Pariwisata DIY, Drs Imam Pratanadi saat audiensi mengatakan, bahwa sektor kuliner, kriya, dan fashion masih menjadi pilar utama industri pariwisata di Yogya. Bahkan, kini juga mulai merambah ke industri digital seperti animasi dan game dalam rangka penguatan ekonomi kreatif.
Baca Juga: Mendikdasmen : Rapor Pendidikan Jadi Acuan Pengembangan Pendidikan Nasional
"Advokasi yang dibawa Yayasan Berbagi Kehangatan, relevan dengan upaya pengembangan desa wisata melalui program Desa Preneur, Desa Prima, dan Desa Budaya. Yang bertujuan memberikan peluang ekonomi bagi perempuan dan masyarakat desa," ujar Imam.
Ia berharap, Puteri Indonesia DIY 2025 dapat menjadi corong yang menjembatani advokasi pemberdayaan masyarakat, dengan berbagai program yang telah disediakan pemerintah. Peran duta atau puteri daerah, lanjutnya, tetap relevan sebagai wajah DIY, terutama dalam memperkenalkan potensi wisata ke kancah global.
Selain itu, gelar Kota Pelajar yang melekat pada Yogya juga harus dilihat sebagai potensi, bukan keterbatasan, dalam membangun daya tarik wisata. Imam juga berpendapat, agar karakter Indonesia sebagai bagian dari dunia timur, perlu lebih ditonjolkan di panggung internasional. (Ayu)