ASPI Yogyakarta Berbagi Takjil, Tumbuhkan Spirit Optimistime

Photo Author
- Jumat, 28 Maret 2025 | 13:22 WIB
 ASPI Yogyakarta Berbagi Takjil di Titik Nol Yogyakarta  (istimewa)
ASPI Yogyakarta Berbagi Takjil di Titik Nol Yogyakarta (istimewa)


Krjogja.com - Yogya - Pilihan diksi Indonesia Gelap (dzulmatun) yang digagas elemen mahasiswa dan diteruskan dengan aksi massa di beberapa kota besar seperti Yogyakarta, Bandung, Jakarta dan Surabaya tidaklah tepat dan berpotensi merusak (mafsadat) secara spiritual.

Secara hakikat menutupi (kufr), mengabaikan limpahan berkah, rahmat Tuhan Yang Maha Esa untuk seluruh bangsa dan negara Indonesia. Pada aspek keamanan sosial, diksi Indonesia Gelap lebih cenderung bermotif provokatif dan membuka pintu bagi aksi agitatif-destruktif.

Dodik Agung Setiyo selaku oordinator ASPI Yogyakarta menuturkan Aliansi Santri Peduli Indonesia (ASPI) Yogyakarta menyarankan agar menghindari diksi tersebut dan lebih menawarkan pilihan diksi positif (maslahah).

"Ucapan dan perkataan bisa menjadi doa dan pengharapan bagi insan beriman. Sesungguhnya sejumlah persoalan, pelanggaran hukum, kejahatan dan korupsi, akan diatasi sesuai dengan proporsinya sehingga Indonesia Terus Terang Benderang (mudhiatun/munawwarotun),"ujar Dodik (25/3/25).

Baca Juga: Siapkan 28 Bus, Mudik Bersama Danamon Wujudkan Ramadan Penuh Berkah

Ia melanjutkan kritik dan aksi massa damai yang kreatif, edukatif tidaklah dilarang pada era Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakamubing Raka. Bahkan aksi Indonesia Gelap pun tidak pernah dilarang, tetapi bisa berdampak buruk jika berlangsung terus menerus, dibiarkan dan mendapatkan dukungan.

"Siapapun yang bersalah akan disingkirkan. Sopo sing salah bakal seleh, sopo sing nandur kabecikan bakal ngunduh wohing pakerti. Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan tanah yang diberkati Allah SWT, mendapatkan limpahan rahmat sehingga yang berlaku jahat, dzolim dan merusak akan segera diselesaikan melalui berbagai mekanisme yang tersedia, hukum, politik dan sosial serta spiritual, "tambah dia.

Oleh karena itulah, pada momentum Ramadan 1446 H yang penuh berkah, ASPI Yogyakarta memanfaatkan untuk terus menumbuhkan spirit optimisme, perjuangan dan cinta tanah air (hubbul wathon) dengan berbagi takjil dan sholawat, di titik Nol Km Yogyakarta.(*3)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X