PMI Kota Yogya Ungkap Kelangkaan Darah A dan AB, Aktifkan Pendonor Rutin Cukupi Stok

Photo Author
- Rabu, 16 April 2025 | 20:30 WIB
 Plt Ketua Umum PMI Kota Yogyakarta, Haka Astana, saat berikan keterangan pada media. (Harminanto)
Plt Ketua Umum PMI Kota Yogyakarta, Haka Astana, saat berikan keterangan pada media. (Harminanto)

Krjogja.com - YOGYA - PMI Kota Yogyakarta menggelar syawalan bersama seluruh komponen relawan sekaligus evaluasi dan pemaparan program kerja, Rabu (16/4/2025). Dalam momen tersebut terungkap adanya kelangkaan stok darah golongan A dan AB sejak masa puasa lalu.

Plt Ketua Umum PMI Kota Yogyakarta, Haka Astana, mengatakan pihaknya mengumpulkan seluruh keluarga besar dalam syawalan sekaligus menyampaikan informasi terkait kegiatan tiga bulan pertama di 2025 serta program ke depan. PMI Kota Yogyakarta terus berupaya memaksimalkan layanan pada masyarakat terutama dalam mencukupi kebutuhan darah.

"Saat puasa dan Lebaran kami berusaha agar stok darah terpenuhi. Libur Lebaran memang agak lama, kami layani masyarakat agar bisa tetap terlayani. Kami cukup stoknya bahkan bisa membantu tetangga. Kami berusaha cepat distribusikan ketika ada darah yang masuk," ungkap Haka.

Baca Juga: Dikabarkan Hilang, Mbah Sukinah Ditemukan dengan Sejumlah Luka

Untuk golongan darah A dan AB, Haka menyebut sempat cukup lama adanya inden meski tetap berusaha dicukupi sebaik mungkin. PMI Kota Yogyakarta melakukan berbagai upaya seperti mengaktifkan pendonor rutin yang memiliki darah A dan AB.

"Memang agak sulit untuk pendonor sukarela. Biasanya O dan B. Kami berusaha jemput bola dengan mobil unit, juga terus kontak rutin pendonor, kami selalu berkontak dan aktif. Terutama yang golongan darah A dan AB. 10 hari lalu sempat tiga rumah sakit inden sampai 30 kantong. Kami terus berusaha mencukupi," tambah Haka.

Baca Juga: Dokter Kandungan di Garut yang Diduga Melecehkan Pasien Ditangkap Polisi

Kebutuhan darah rutin PMI Kota Yogyakarta sebagian besar teralokasikan untuk talasemia dan hemodialisis. Pihaknya juga berkolaborasi dan komunikasi dengan PMI kabupaten lainnya untuk memastikan ketersediaan stok darah.

"A dan AB ini mungkin 5 kantong kami dapatkan sehari, cukup langka tapi ada. Kami terus hubungi pemilik golongan darah tersebut agar rutin memberikan darahnya. Banyak yang tetap rutin 60 hari sekali, karena bahagia dan merasa lebih sehat ketika setelah donor darah. Ini yang kemudian terus kita gelorakan untuk mendonorkan darah," pungkas Haka. (Fxh)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X