Muhammadiyah Sampaikan Duka Cita Meninggalnya Paus Fransiskus, Haedar Ungkap Kenangan Membekas

Photo Author
- Senin, 21 April 2025 | 20:25 WIB
Paus Fransiskus (Instagram Franciscus)
Paus Fransiskus (Instagram Franciscus)


Krjogja.com - YOGYA - Dukacita menyelimuti umat Katolik sedunia, Senin (21/4/2025) karena Paus Fransiskus tutup usia. Paus tutup usia setelah berjuang menghadapi penyakit Pneumonia beberapa waktu terakhir.

Paus Fransiskus sempat memimpin misa Paskah di Vatikan dan menemui ribuan umat di alun-alun Santo Petrus Vatikan, Minggu (20/4/2025) kemarin. Paus meninggal di usia 88 tahun.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah turut menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Paus Fransiskus. Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengenang Paus Fransiskus sebagai tokoh yang humanis, sederhana dan penebar damai di ranah global.

Baca Juga: Implementasi Kerjasama Internasional, Unnes Terima 6 Mahasiswa Kasetsart University Thailand

"Ketika kami bertemu langsung beliau di Vatikan pada 24 Februari 2024 dalam rangka menerima Zayed Award for Human Fraternity, penerimaannya penuh persaudaraan, penyantun, bahkan diselingi humor yang hangat," ungkap Haedar.

Haedar juga mengatakan bahwa Paus Fransiskus merupakan sosok yang dikenal bersahaja dengan slogan Miserando atque eligendo atau Rendah Hati dan Terpilih. Paus Fransiskus dikenal tokoh inklusif serta menggalang semangat kemanusiaan dan perdamaian untuk semua.

"Bersama Grand Syaikh Al-Azhar Ahmad At-Thayib, Paus Fransiskus menerima Zayed Award yang pertama. Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama penerima Zayed Award tahun 2024, yang menjadikan kami diterima Paus di Vatikan dan Grand Syaikh Al-Azhar di Abu Dhabi saat itu," tambah Haedar.

Baca Juga: Kabar Duka dari Vatikan: Paus Fransiskus Meninggal Dunia Senin Pagi

Karenanya, menurut Haedar, dunia kehilangan tokoh dan pemimpin utama Katholik yang hidupnya diabadikan untuk kehidupan kemanusiaan yang relijius, saling toleran dan menyayangi, serta menegakkan perdamaian untuk dunia.

"Semoga inspirasi dan jejak Paus Fransiskus untuk kemanusiaan dan perdamaian dunia menjadi salah satu pendorong terciptanya tatanan dunia damai yang masif dan autentik, ketika panggung global saat ini masih diwarnai oleh perangai sebagian tokoh politik dunia yang ugal-ugalan dan anti-damai," pungkas Haedar. (Fxh)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X