KRJogja.com - YOGYA - Musyawarah Wilayah (Muswil) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi momentum penting dalam proses regenerasi kepemimpinan dan konsolidasi organisasi. Melalui proses pemungutan suara dr Heri Setyanto, SpB, FiNAcs terpilih sebagai Ketua IDI DIY Periode 2025–2028.
"Muswil tahun ini sekaligus menjadi bagian dari Syawalan Keluarga Besar IDI DIY dengan sekitar 4.200 anggota," ucap Ketua IDI DIY 2022–2025 dr Joko Murdiyanto, SpAn, MP, FOSQua dalam sambutannya saat Muswil IDI DIY, Minggu (27/4) di Hotel Grand Rohan Jogja, Banguntapan, Bantul.
Baca Juga: Atlet Persatuan Hati Bantul Siap Berlaga di Porda dan POPNas
Lebih lanjut dr Joko menekankan pentingnya kontinuitas program yang telah berjalan, utamanya dalam bidang pemberdayaan, peningkatan kesejahteraan, perlindungan hak, dan pengembangan karir anggota.
"IDI adalah rumah besar bagi para dokter. Konsolidasi internal dan eksternal harus terus ditingkatkan untuk menjaga soliditas organisasi dan memperkuat kerjasama dengan berbagai instansi serta organisasi profesi kesehatan lainnya," ujarnya.
Ditegaskan konsolidasi ke dalam organisasi harus difokuskan untuk memberdayakan anggota, meningkatkan kesejahteraan, mendukung pengembangan karir, serta memperkuat advokasi dan perlindungan hak-hak dokter.
Baca Juga: Hadiri Rakerkot KONI, Wawali Ingin Yogya Juara Porda DIY
"Konsolidasi ke dalam untuk memberdayakan, kesejahteraan dan karir anggota juga advokasi, perlindungan hak. Konsolidasi keluar dengan peningkatan kerjasama dinas/instansi terkait juga kerjasama dengan organisasi profesi kesehatan lainnya," papar dr Joko.
Ketua terpilih, dr Heri Setyanto, menyatakan komitmennya untuk segera membentuk jajaran pengurus baru dan memperkokoh konsolidasi internal. "Kami ingin menjaga soliditas organisasi, menghadirkan pelayanan terbaik untuk anggota, dan memastikan IDI menjadi rumah yang nyaman bagi seluruh dokter," ungkapnya.
Sementara itu, dr Tri Widjaja, salah satu kandidat sekaligus panitia Muswil, menegaskan bahwa Muswil bukan hanya tentang memilih ketua baru, tetapi juga tentang memperkokoh IDI sebagai rumah besar bagi seluruh dokter.
"Transformasi kepemimpinan adalah bagian dari kesinambungan organisasi. Siapapun yang terpilih harus mampu membangun reunifikasi anggota. IDI bukan sekadar organisasi formal, melainkan tempat di mana semua persoalan sejawat bisa diselesaikan bersama," tegasnya.
Ia juga menambahkan pentingnya sinergi antar-dokter, termasuk dalam mendukung dokter internship agar mendapatkan tempat praktik yang layak, dengan pendapatan yang sesuai, demi memperkuat solidaritas profesi.
Dengan semangat baru ini, IDI DIY berkomitmen untuk terus menjadi rumah besar bagi dokter, memperjuangkan kesejahteraan anggota, serta mengedepankan pelayanan terbaik bagi profesi kedokteran dan masyarakat. (Vin)
